Menanggapi pemberitaan terkait meninggalnya tokoh pejuang kemerdekaan Papua (Johny Wamu Haluk) yang sempat diberitakan bahwa Johny WH meninggal pada Kamis tanggal 13 November 2014 akibat diracun oleh mitra bisnisnya. Hal ini disampaikan Sekjen United Liberation Movement of West Papua (ULMWP) Octovianus Mote ketika berpidato mengisi pembukaan kantor ULMWP di Wamena pekan lalu. Tentunya hal ini menjadi top issu (pokok pembahasan) khususnya bagi masyarakat yang mengenal dekat keluarga besarnya, mengingat hasil pemeriksaan oleh dokter yang menangani menyatakan bahwa Jhony WH terindikasi penyakit AIDS.
Menurutnya, salah satu penyandang dana terbesar untuk kemerdekaan Papua itu tewas karena dengan sengaja diracun saat makan malam dengan mitra bisnisnya. Seperti yang sempat dirilis oleh satuharapan.com beberapa saat lalu.
Disebutkan pula dalam berita tersebut bahwa "Johny WH diundang untuk rapat oleh partner bisnis yang adalah anggota aparat keamanan. Mereka memasukkan racun dalam minuman yang dia minum dan pulang dari sana ia merasakan reaksinya dan paham akan apa yang terjadi pada dirinya. Ia di racun," tegas Octo Mote.
Namun ada fakta lain yang menyebutkan bahwa apa yang ditegaskan oleh Mote berbeda dengan hasil pemeriksaan Rumah Sakit Mitra Masyarakat – Timika dimana Johny Wamu Haluk pernah dirawat. Menurut salah satu Dokter yang menanganinya menegaskan bahwa “memang benar yang bersangkutan positiv AIDS. Pada dasarnya pengidap AIDS ini mengalami kegagalan sistem kekebalan tubuh yang ditandai dengan penurunan kondisi fisik yang ekstrim sehingga penderita penyakit AIDS ini akan menjadi cepat merasa kelelahan walaupun dalam melakukan aktivitas yang tidak terlalu banyak,” tegas nya.
Dengan demikian sudah jelas bahwa kematian Johny Wamu Haluk seperti yang sudah dijelaskan oleh Dokter Rumah Sakit Mitra Masyarakat – Timika bukan akibat diracun melainkan disebabkan karena sudah terjangkit AIDS yang menyerang sistim kekebalan tubuh penderita, sehingga dalam kondisi apapun penderita AIDS sangat rentan terserang penyakit yang menyebabkan kematian mendadak.
Sehingga apa yang sudah dituduhkan Mote tentang kematian Johny WH pada saat pidato di Wamena bahwa terdapat unsur kesengajaan yang direncanakan dengan cara diracun adalah tidak mendasar sama sekali dan jauh dari kebenaran. Hal tersebut hanyalah untuk mencari popularitas serta menarik simpati masyarakat agar apa yang mereka usung dan usahakan mendapat dukungan.
Dalam dinamika ini sedikit tercium aroma politik Mote untuk meningkatkan reputasinya, pasalnya anak dari Johny Haluk pada saat ini menjadi pengurus KAP (Kamar Adat Papua) yang bergerak dibidang politik pro merdeka. Tentunya Mote tidak ingin melewatkan momentum ini untuk membangun kerjasama. Namun demikian Kedua kubu tersebut tetap akan berbeda haluan karena adanya perbedaan kepentingan individu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H