Jayapura – Selama sepekan Kepolisian Daerah Papua berhasil mengamankan sebanyak 959 butir amunisi yang merupakan milik organisasi Komite Nasional Papua Barat (KNPB). Selain itu aparat juga menemukan tiga bom pipa dan tiga pucuk senjata api ditambah dengan satu pucuk Air Soft Gun, yang telah berhasil diamankan oleh jajaran Polres jayapura.
Kapolda Papua Irjen Pol. Drs. Paulus Waterpauw, M.Hum. Saat ditemui awak media di Mapolda Papua, menunjukkan satu bendera KNPB, ratusan amunisi, bom pipa dan senjata yang berhasil disita Tim Khusus Polda Papua beserta Polres Jayapura dari tiga kali aksi penangkapan yang dilakukan di kabupaten Jayapura.
“Penangkapan pertama terjadi di dua rumah warga di daerah Pos VII dan Doyo Baru di Kabupaten Jayapura pada tanggal 3 Februari. Polisi menemukan 241 butir amunisi di dua rumah itu,” ungkap Kapolda (11/2) kemarin.
“Kemudian dari hasil pengembangan penangkapan yang pertama, aparat juga menemukan sebanyak 696 butir amunisi di sebuah rumah di jalan Tabita, Kabupaten Jayapura pada 7 Februari lalu,” lanjutnya.
Kata Waterpauw, kasus terakhir Tim Khusus Polda Papua menggagalkan aksi penjualan amunisi yang dilakukan seorang oknum anggota Polres Jayawijaya bernama Bripda SS bersama dua orang warga juga pada tanggal 7 Februari di kawasan Baliem Cottage, Wamena sebanyak 22 butir amunisi yang berhasil disita aparat. Hingga saat ini total sebanyak sembilan pelaku yang berhasil diamankan dari tiga kali aksi penangkapan ini.
“Para pelaku dalam kasus ini berinisial RS, WE, DE, ST, HAT, TM, HT, WT dan SS, sedangkan dua orang yang lain masih dijadikan buronan oleh Polda Papua,” katanya.
Menurutnya, terdapat dua orang berinisial NE dan RM yang diduga menjadi pemasok amunisi dan senjata api. Rencananya amunisi tersebut akan dikirim ke salah satu pimpinan KNPB di daerah Puncak Jaya bernama Legak Talenggen, yang merupakan aktor penyerangan Polsek Sinak beberapa waktu lalu, ini akan tetap menjadi atensi khusus bagi Polda Papua.
“Saat ini kami masih mencari kedua oknum tersebut. Mereka telah dimasukkan dalam daftar pencarian orang (DPO). Saya akan menindak anggota yang terlibat kasus penjualan amunisi. Saat ini Said masih menjalani pemeriksaan untuk mengungkap jaringan yang berada dibelakangnya,” jelasnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H