Mohon tunggu...
Aksara Matahari
Aksara Matahari Mohon Tunggu... Model - Manusia

Hanyalah seorang manusia yang mencoba melestarikan Budaya Leluhur

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Khilafah dan Komunisme Tidak Cocok di Indonesia

16 Januari 2025   07:32 Diperbarui: 16 Januari 2025   07:32 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.kompas.com/tren/read/2023/09/27/021649665/apa-itu-komunisme-dan-kenapa-lambangnya-palu-dan-sabit?page=all

Indonesia adalah negara dengan keragaman yang sangat luas, baik dalam aspek agama, budaya, suku, maupun bahasa. Pancasila sebagai dasar negara dirancang untuk menjaga kerukunan, persatuan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyatnya. Oleh karena itu, khilafah dan komunisme adalah dua sistem yang tidak cocok diterapkan di Indonesia. Meskipun keduanya memiliki perbedaan dalam pendekatan ideologinya, keduanya memiliki kesamaan yang signifikan dalam hal centralisasi kekuasaan dan kontrol terhadap kehidupan masyarakat. Dalam hal ini, khilafah dapat dianggap sebagai sistem yang sangat mirip dengan komunisme, hanya saja khilafah dibalut dengan elemen agama.

1. Khilafah: Sistem Otoriter yang Bertentangan dengan Keberagaman Indonesia
Khilafah adalah sistem pemerintahan yang berdasarkan pada hukum Islam dan dipimpin oleh seorang khalifah yang dianggap sebagai penerus Nabi Muhammad SAW. Khilafah mengutamakan penerapan syariat Islam di seluruh aspek kehidupan, yang mengarah pada pembentukan negara teokratis. Sistem ini bertentangan dengan prinsip dasar negara Indonesia yang mengakui keberagaman agama dan memastikan kebebasan beragama bagi seluruh rakyatnya.

Keberagaman Agama: Indonesia memiliki keberagaman agama yang sangat besar, di mana mayoritas penduduknya adalah umat Islam, namun juga ada penganut agama Kristen, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Penerapan khilafah yang berfokus pada penerapan syariat Islam akan menyisihkan hak-hak umat non-Muslim dan bertentangan dengan prinsip Bhinneka Tunggal Ika. Sistem ini dapat memicu ketegangan antaragama dan merusak kerukunan yang sudah terjalin di Indonesia.

Kontrol Pemerintahan yang Sentralistis: Khilafah cenderung mengedepankan kekuasaan terpusat di tangan seorang pemimpin, yang bertentangan dengan prinsip demokrasi Indonesia. Dalam sistem khilafah, khalifah memiliki otoritas mutlak, yang berpotensi mengarah pada pemerintahan otoriter dan pembatasan kebebasan individu.

Contoh Penerapan Khilafah: Negara-negara yang pernah menerapkan khilafah atau negara Islam dengan otoritas tunggal, seperti ISIS dan Taliban, menunjukkan bagaimana sistem ini dapat mengarah pada penindasan, intoleransi, dan pembatasan hak asasi manusia. Penerapan khilafah dapat memperburuk ketidakadilan sosial dan merusak prinsip-prinsip kebebasan yang terkandung dalam Pancasila.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/09/27/021649665/apa-itu-komunisme-dan-kenapa-lambangnya-palu-dan-sabit?page=all
https://www.kompas.com/tren/read/2023/09/27/021649665/apa-itu-komunisme-dan-kenapa-lambangnya-palu-dan-sabit?page=all
2. Komunisme: Sistem yang Mengabaikan Kebebasan Individu dan Hak Asasi Manusia
Komunisme adalah ideologi yang bertujuan untuk menciptakan masyarakat tanpa kelas, di mana kepemilikan alat produksi dikuasai oleh negara atau masyarakat. Meskipun komunisme bukanlah ideologi yang ateis secara eksplisit, dalam praktiknya banyak negara yang menganut komunisme menekankan sekularisme, mengabaikan kebebasan beragama, dan mengontrol kehidupan masyarakat dengan cara yang mirip dengan khilafah.

Pengendalian Terhadap Ekonomi dan Kehidupan Sosial: Salah satu ciri utama komunisme adalah pengendalian negara terhadap ekonomi dan kehidupan sosial. Dalam negara komunis, negara memiliki kontrol penuh atas hampir semua aspek kehidupan, mulai dari kepemilikan tanah hingga pengaturan pekerjaan dan sumber daya. Ini menciptakan ketergantungan besar pada negara dan mengurangi kebebasan individu, yang sangat bertentangan dengan prinsip-prinsip demokrasi dan kebebasan yang ada di Indonesia.

Otoritarianisme dan Penindasan: Meskipun komunisme berusaha menciptakan kesetaraan ekonomi, penerapan praktisnya di banyak negara, seperti Uni Soviet dan China, seringkali disertai dengan penindasan terhadap lawan politik, penghapusan kebebasan berpendapat, dan pengekangan kebebasan beragama. Negara-negara komunis sering kali menggunakan kekuatan untuk mempertahankan kekuasaan, yang mengarah pada sistem pemerintahan yang otoriter.

Contoh Praktik Komunisme: Negara-negara seperti Uni Soviet dan Kuba menunjukkan bagaimana komunisme, meskipun awalnya mengusung tujuan kesetaraan sosial, seringkali berakhir dengan penindasan terhadap kebebasan individu dan hak asasi manusia. Penahanan politik, penghilangan kebebasan ekonomi, dan penindasan agama adalah beberapa aspek yang mencoreng penerapan ideologi ini.

3. Kesamaan Khilafah dan Komunisme: Kontrol Penuh Negara atas Kehidupan Masyarakat

Meskipun khilafah dan komunisme berasal dari ideologi yang berbeda---satu berbasis agama dan satu berbasis materialisme---keduanya memiliki kesamaan mendasar dalam hal pengendalian negara terhadap hampir semua aspek kehidupan masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun