Mohon tunggu...
Aksara Matahari
Aksara Matahari Mohon Tunggu... Model - Manusia

Hanyalah seorang manusia yang mencoba melestarikan Budaya Leluhur

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Borobudur Pusat Musik Dunia?

12 Mei 2021   21:02 Diperbarui: 12 Mei 2021   21:03 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebuah hipotesa baru telah diluncurkan dalam kegiatan seminar dan lokakarya pada tanggal 7-8-9 April lalu, dengan judul yang menyengat yaitu : Borobudur, Pusat Musik Dunia. Ini adalah suatu keberanian yang patut diapresiasi, seolah membangunkan macan yang tidur panjang kegiatan ini mengusik pikiran dan menimbulkan banyak pertanyaan : Benarkah demikian? Apa yang melatar belakangi kemunculan thema seminar itu? Apa yang dimaksud dengan Sound of Borobudur?

Pertanyaan mulai terjawab ketika kelompok musik Sound of Borobudur tampil, ada nama-nama besar yang membidani kelahirannya : Dewa Budjana, Trie Utami, Purwa Caraka, Bintang Indrianto dan para musisi profesional lainnya. Dilanjutkan dengan paparan ilmiah yang disampaikan oleh para akademisi, memperjelas maksud dan tujuan dari para seniman musik Indonesia itu. Rupanya selama ini kita (sebagai masyarakat awam) tidak mendapatkan informasi yang cukup jelas dan tidak menyadari bahwa di sepanjang dinding relief candi Borobudur terdapat sekitar 200 pahatan yang menggambarkan berbagai jenis alat musik. Bahkan ada puluhan panil yang memotret kegiatan musik dalam format ansamble. Sungguh istimewa dan luar biasa !

‘Borobudur mungkin satu-satunya candi di dunia yang merupakan Repositori data terlengkap karena dinding-dinding reliefnya mendokumentasikan alat-alat musik di abad 8’

salah satu relief ansamble Musik (Dok.Pribadi)
salah satu relief ansamble Musik (Dok.Pribadi)

Dengan mengamati relief yang menggambarkan alat-alat musik itu, dapat kita perkirakan bahwa minimal di abad 8 bangsa kita sudah memiliki pengetahuan tentang komposisi, aransemen, dinamika dan lain-lain, yang mencakup seluruh kaidah modern dalam bermain musik. Betapa bangga dan beruntungnya kita sebagai bangsa Indonesia, karena telah diwarisi sebuah perpustakaan musik berskala besar yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber pengetahuan bagi siapa saja yang ingin belajar dan menggali ilmu.

Berbekal kemauan untuk belajar, menambah pengetahuan dan merasa ingin bermanfaat, rupanya kelompok Sound of Borobudur saat ini telah rampung merekonstruksi puluhan alat musik yang ada dalam relief, mereka juga sudah melengkapi dan mengumpulkan beratus-ratus alat musik sejenis dari 34 propinsi di seluruh Indonesia, yang seluruhnya mengacu pada bentuk yang terpahat pada dinding relief candi. Dan hari ini para seniman musik berskala nasional dan internasional ini telah membuat berbagai komposisi baru dan memainkan alat-alat musik itu dalam format orkestra. Tak hanya dalam urusan musik, rupanya para musisi ini juga memikirkan bagaimana caranya kehadiran mereka dapat memberikan kontribusi nyata dan optimal bagi masyarakat luas sebagai bagian tak terpisahkan dari program pengembangan kawasan Borobudur dan menampilkan Sound of Borobudur kepada dunia sebagai wajah peradaban luhur bangsa Indonesia.

Relief Lalitavistara sisi Timur, Lorong 1, Panil 1 (Dok. Pribadi)
Relief Lalitavistara sisi Timur, Lorong 1, Panil 1 (Dok. Pribadi)

Istimewanya, hasil penelusuran para musisi ini tak hanya bergerak dalam wilayah Indonesia saja, mereka menemukan banyak sekali alat-alat musik yang mirip atau sebangun dengan pahatan dalam relief, setidaknya di 40 negara di dunia. Tak heran mengapa para seniman musik ini lantas menawarkan suatu hipotesa, yang tentu saja membutuhkan kajian bersama untuk melahirkan sebuah konsensus yang disepakati oleh bangsa ini. Namun demikian, dengan berbagai bukti dan kajian-kajian ilmiah dari para akademisi dalam konteks menjadikan Borobudur sebagai Pusat Musik Dunia adalah suatu kemungkinan baru yang mesti kita dukung karena hal ini merupakan kegiatan yang akan berdampak positif tak hanya untuk masyarakat dalam kawasan Borobudur secara khusus namun kepada bangsa Indonesia dalam cakupan yang lebih luas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun