Mohon tunggu...
Alvaro Siahaan
Alvaro Siahaan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Undip

Hobi bola, musik, dan seni

Selanjutnya

Tutup

Bola

Nasib Wasit Chelsea Vs Barcelona 2009: Pertandingan Paling Kontroversial

27 September 2023   16:29 Diperbarui: 27 September 2023   17:01 547
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

   Pertandingan Chelsea melawan FC Barcelona pada tahun 2009 merupakan salah satu pertandingan Liga Champion yang tidak terlupakan. Bagaimana tidak, banyak sekali momen ikonik dalam lagi ini mulai dari handball pique, gol iniesta, michael ballack yang mengejar wasit, hingga ucapan terkenal drogba "it's a f# disgrace" yang menjadi meme hingga sekarang.

    Salah satu faktor yang menyebabkan kontroversialnya game ini adalah kinerja wasit yang dianggap merugikan Chelsea. Terdapat beberapa pelanggaran yang tidak ditanggapi dan yang paling mengherankan adalah handball pique yang terlihat dengan sangat jelas namun wasit biarkan. Beginilah nasib wasit tersebut setelah lebih dari 10 tahun pertandingan tersebut.

    Tom Henning Ovrebo adalah wasit yang memimpin laga semifinal Liga Champion antara Chelsea melawan Barcelona. Setelah performanya yang sangat buruk, ia tidak diperbolehkan FIFA untuk menjadi wasit selama gelaran Piala Dunia 2010. Setelah piala dunia berakhir ia juga tidak diperbolehkan untuk menjadi wasit dan memimpin laga lagi dalam pertandingan Liga Champion dan iapun kemudian menjadi wasit di liga profesional Norwegia.

    Tidak berselang beberapa lama, pada tahun 2013 dia memutuskan untuk pensiun dari pekerjaannya. Sepuluh tahun kemudian, Ovrebo diwawancarai mengenai perkara game tersebut dan dia menyebut bahwa ia berharap bahwa jaman tersebut sudah ada VAR. Dia juga berkata bahwa konsekuensi akan satu pertandingan buruk tersebut menghancurkan karirnya dan membuatnya menyesal seumur hidup. Kini ia bekerja sebagai psikolog di Norwegia dan hidup sebagai warga biasa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun