Surabaya, Kompasiana - Hadir dalam Haflah Akhirus Sanah ke VIII Pondok Pesantren Abu Syamsuddin yang terletak di Jalan Sidotopo Kidul No. 63 Surabaya, Khofifah Indar Parawansah menyampaikan pentingnya pendidikan Pesantren. Pasalnya Pesantren memiliki kurikulum sendiri yang sudah berjalan ratusan tahun.
"Kewenangan untuk menyiapkan kurikulum tetap harus ada di tangan Pesantren, karena tradisi di Pesantren sudah membangun satu kultur, satu struktur, satu sistem yang mana satu sama lain saling berkesinambungan, dan itu merupakan penguatan yang luar biasa," kata Khofifah usai acara Haflah Akhirus Sanah, Minggu (03/06/2018) Malam.
Selain itu, perempuan yang mencalonkan Gubernur Jawa Timur tahun 2018 itu mengatakan bagaimana Pesantren terus beradaptasi dengan berbagai dinamika perubahan dan perkembangan di luar Pesantren.
"Pesantren harus bisa beradaptasi dengan cepat terhadap berbagai dinamika lingkungan di luar Pesantren, misalnya seperti saat ini di era digital. Maka dari itu, Pesantren harus bisa mendorong para santri menguasai informasi dan tekhnologi," jelas perempuan mantan Menteri Sosial RI itu.
Kemudian, Khofifah melanjutkan, dari sisi ekonomi diberbagai tempat dan negara yang banyak berjalan sangat kapitalis, maka adaptasi Pesantren dengan berbagai dinamika diluar Pesantren menjadi sangat penting.
"Supaya nantinya, para alumni Pesantren itu saat selesai masa pendidikannya di Pesantren, mereka langsung bisa berlari untuk beradaptasi dengan dinamika yang bergerak begitu cepat diluar Pesantren," imbuh Perempuan Ketua PP Muslimat itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H