Surabaya, Kompasiana - Dalam rangka agenda launching pertama mobil kampanye, DPD Partai NasDem Surabaya menggelar Jalan Sehat bersama calon wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elistianto Dardak.
Calon wakil gubernur jatim pasangan nomor urut 1 itu didapuk memberangkatkan peserta Jalan Sehat Restorasi Partai Nasional Demokrat (NasDem) di Medokan Semampir Surabaya. Minggu (29/04/2018).
Menurut Ketua DPD Partai NasDem Surabaya Sudarsono Rahman, Agenda launching mobil kampanye itu adalah yang pertama di Dapil 3. Untuk Dapil lainnya bergantian.
"Tujuannya ya merekatkan antar sesama kader dan simpatisan Partai NasDem se Surabaya, khususnya di Dapil 3," kata pria yang kerap disapa Cak Dar itu.
Selain itu kenapa pihaknya menggandeng Emil Dardak, Cak Dar menuturkan, Emil Dardak itu adalah representatif tokoh muda visioner yang cerdas dan pernah menjadi Bupati termuda se Indonesia.
"Dia didapuk memberangkatkan peserta jalan sehat dan memberikan motivasi kepada Kader NasDem, agar mereka tergugah, terutama anak muda, pasalnya anak muda itu segmentasi pemilih terbesar," tutur pria yang akan mencalonkan DPRD Jatim 2019 nanti.
Sementara, kehadiran Emil sontak menjadi magnet kader Nasdem dan ribuan masyarakat Medokan, Semampir yang sejak pagi-pagi benar sudah memadati lokasi start jalan sehat.
Dalam sambutannya, Emil yang makin dikenal warga Surabaya ini menekankan perlunya kesadaran menjaga kesehatan dan kebugaran.
"Meskipun sudah ada asuransi kesehatan BPJS bukan berarti kita ingin sakit, kita harus terap menjaga kebugaran dengan berolahraga seperti ini," ujar Emil yang disambut lambaian tangan peserta jalan sehat.
Pada kesempatan bertemu warga Surabaya, Bupati Trenggalek non aktif ini juga menekankan pentingnya pendidikan bagi generasi penerus bangsa. Saat ini pendidikan tidak tidak hanya gratis saja untuk masyarakat, tapi harus dibarengi dengan kualitas yang baik. Kualitas itu pun tak hanya bicara teori, namun harus soal life skill yang mumpuni.
"Anak-anak kita jangan hanya pintar berhitung saja, tapi harus ada kemampuan lebih lainnya. Kalau hanya pandai berhitung, peran tersebut pastinya kalah dengan aplikasi atau mesin hitung kalkulator," imbuh Emil.