Mohon tunggu...
Alus FujayantiWibawa
Alus FujayantiWibawa Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sukabumi

Sebagai mahsiswa Universitas Muhammadiyah Sukbumi sedang melakukan KKN di cikidang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Revolusi Pengelolaan Lingkungan dengan Cara Mengolah Sampah Organik dan Anorganik

28 Agustus 2021   09:30 Diperbarui: 28 Agustus 2021   09:53 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mahasiswa KKN tematik kelompok 11 Universitas Muhammadiyah Sukabumi melakukan revolusi pengelolaan lingkungan ditengah pandemi terhadap masyarakat di Desa Cicareuh tentang pengolahan sampah organik dan anorganik.

Gambar 2. Pengolahan sampah plastik (Dokpri)
Gambar 2. Pengolahan sampah plastik (Dokpri)

Dengan gerakan nol sampah, mahasiswa KKNT 11 melakukan sosialisasi agar mindset masyarakat dapat memilah, memilih, dan mengolah sampah. Agar masyarakat dapat membina ruhiyah dan rupiah dari sampah yang dihasilkan, selain itu pengelolaan sampah ini bertujuan untuk menjaga lingkungan agar tidak terjadi penumpukan sampah yang berserakan. Dampak  pandemi ini mengakibatkan masyarakat beraktivitas dirumah sehingga menimbulkan penumpukan sampah rumah tangga. Dengan cara memisahkan sampah organik dan anorganik, mahasiswa KKN 11 melakukan pengolahan sampah dengan dua cara yaitu eco enzyme dan eco brick. Pada tanggal (10/08/21) pergerakan pertama mahasiswa KKN 11 dalam rangka gerakan nol sampah yaitu dengan cara sosialisasi terhadap masyarakat Desa Cicareuh sesuai protokol kesehatan.

Gambar 3. Pengambilan sampah dari rumah ke rumah (Dokpri)
Gambar 3. Pengambilan sampah dari rumah ke rumah (Dokpri)

Pada tanggal (15/08/21) pergerakan selanjutnya mahasiswa KKN 11 melakukan pengambilan sampah dari rumah ke rumah untuk meminimalisir aktivitas diluar rumah masyarakat. Kegiatan ini dibantu oleh Karang Taruna Kp. Cipetir. Kemudian sampah dipilah dan dipilih, sebagai salah satu syarat pembuatan eco brick adalah menggunakan bahan dasar plastik yang telah dipilah tadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun