Mohon tunggu...
Alur Ceria
Alur Ceria Mohon Tunggu... Lainnya - Manusia

Tenggelamlah kamu ke dalam lautan Alur Ceria. Sebuah cerita yang berharap akan berakhir menjadi Alur Ceria.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Anak Kucing

7 Juli 2024   12:00 Diperbarui: 7 Juli 2024   12:13 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Canva: Created by Alur Ceria

Cerita ini tidak ada maksud untuk memberikan pengaruh yang tidak baik bagi pembaca. Semua hanyalah cerita perjalanan hidup penulis. Perjalan yang akhirnya menemukan makna kehidupan yang sebenarnya, tentang Tuhan dan jati diri yang dulu sempat terkubur, akhirnya kembali tumbuh dan bersinar. Sebuah semangat hidup yang dulu pernah sirna, kini lahir kembali.

Perjuangan dalam mencari makna hidup ini belum selesai, bahkan masih sangat jauh. Makna-makna lain akan lahir bersembunyi diantara warna-warna hidup. Kebahagiaan, kesedihan, kemudahan, kesukaran, dan warna-warna lainnya yang akan selalu menemani kehidupan, mengisyaratkan sejauh mana kita akan berjuang dan bertahan di Jalan-Nya.

Hi, aku Alur Ceria, berharap kisahku akan selalu bersinar dan tak pernah berhenti bersinar, sampai Tuhan yang memutuskan sampai kapan aku harus berhenti bersinar. Aku berharap, aku bisa menemani setiap langkahmu dan menemukan semua jawaban dari teka-teki kehidupan yang sedang kamu cari. Mari kita berteman untuk waktu yang lama, atau bahkan selamanya!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun