Mohon tunggu...
Alun Riansa Pakaya
Alun Riansa Pakaya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa yang antusias menulis, mengeksplorasi ide-ide baru dan mengembangkan kreativitas melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Aksi Pemuda Kendari Lindungi Pacar Berujung Penembakan

2 September 2024   16:30 Diperbarui: 2 September 2024   16:30 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : CNN Indonesia - Seorang pria berinisial MFA (25) di Kendari, Sulawesi Tenggara, menembak kepala ayah kekasihnya dengan airsoft gun.

Kejadian mengejutkan terjadi di Kendari, Sulawesi Tenggara, pada Sabtu, 31 Agustus 2024. Seorang pemuda berinisial MFA menembak kepala ayah tiri pacarnya menggunakan airsoft gun. Insiden ini bermula dari aduan pacarnya, YF, yang mengklaim bahwa ayah tirinya mencoba menyentuhnya secara tidak senonoh. Mendengar hal tersebut, MFA merasa marah dan memutuskan untuk mengambil tindakan.

MFA kemudian membeli airsoft gun secara daring dengan harga Rp3 juta. Setelah mendapatkan senjata tersebut, ia langsung menuju rumah pacarnya dan menembak kepala ayah tiri YF. Tindakan ini dilakukan dengan penuh emosi dan tanpa berpikir panjang mengenai konsekuensinya. Setelah melakukan penembakan, MFA melarikan diri dan sempat menjadi buron.

Pihak kepolisian yang menerima laporan segera melakukan penyelidikan dan pencarian terhadap MFA. Berkat kerja keras dan koordinasi yang baik, MFA akhirnya berhasil ditangkap beberapa hari setelah kejadian. Penangkapan ini membawa sedikit kelegaan bagi keluarga korban dan masyarakat sekitar yang sempat merasa resah dengan adanya insiden tersebut.

Dalam pemeriksaan, MFA mengaku bahwa tindakannya didorong oleh rasa marah dan keinginan untuk melindungi pacarnya. Ia merasa bahwa tindakan ayah tiri YF sangat tidak pantas dan harus dihentikan. Namun, ia juga menyadari bahwa tindakannya tersebut salah dan siap untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan hukum.

Kasus ini menjadi perhatian publik dan menimbulkan berbagai reaksi dari masyarakat. Banyak yang merasa simpati terhadap MFA karena tindakannya didorong oleh keinginan untuk melindungi orang yang dicintainya. Namun, tidak sedikit pula yang mengkritik tindakan tersebut karena dianggap berlebihan dan melanggar hukum.

Pakar hukum dan psikologi turut memberikan pandangan mereka mengenai kasus ini. Mereka menekankan pentingnya penanganan kasus kekerasan dalam rumah tangga melalui jalur hukum yang benar. Tindakan main hakim sendiri, seperti yang dilakukan oleh MFA, hanya akan memperburuk situasi dan menimbulkan masalah baru. Mereka juga menyoroti pentingnya edukasi mengenai penggunaan senjata, termasuk airsoft gun, agar tidak disalahgunakan.

Kasus ini juga membuka mata banyak pihak mengenai pentingnya perlindungan terhadap korban kekerasan dalam rumah tangga. Pemerintah dan lembaga terkait diharapkan dapat meningkatkan upaya pencegahan dan penanganan kasus-kasus serupa. Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk lebih peka dan berani melaporkan jika mengetahui adanya tindakan kekerasan di sekitar mereka.

MFA kini harus menghadapi proses hukum atas tindakannya. Ia dijerat dengan pasal tentang penganiayaan dan kepemilikan senjata tanpa izin. Proses hukum ini diharapkan dapat memberikan keadilan bagi semua pihak yang terlibat dan menjadi pelajaran bagi masyarakat luas.

Kejadian ini menjadi pengingat bagi kita semua bahwa tindakan kekerasan tidak pernah menjadi solusi yang tepat. Perlindungan terhadap orang yang kita cintai harus dilakukan dengan cara yang benar dan sesuai dengan hukum. Semoga kasus ini dapat menjadi pelajaran berharga dan mendorong kita untuk lebih bijak dalam menghadapi masalah.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun