Pada Senin pagi, 2 September 2024, suasana tenang di Banda Aceh mendadak berubah mencekam. Rumah Bakal Calon Gubernur (Bacagub) Aceh, Bustami Hamzah, menjadi sasaran pelemparan bom oleh dua orang tak dikenal. Insiden ini terjadi sekitar pukul 05.15 WIB, saat sebagian besar warga masih terlelap.
Rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian menunjukkan dua pelaku yang mengendarai sepeda motor. Mereka mengenakan hoodie, berusaha menyembunyikan identitas mereka. Bom yang dilemparkan meledak di sisi samping kiri rumah, menyebabkan dinding beton pagar rumah menghitam seperti terbakar. Beruntung, Bustami Hamzah tidak berada di rumah saat kejadian, sehingga tidak ada korban jiwa dalam insiden ini.
Polisi segera merespons dengan memasang garis polisi di sekitar lokasi kejadian. Tim gabungan dari Polda Aceh dikerahkan untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut. Mereka mengumpulkan bukti-bukti dari tempat kejadian perkara (TKP) dan memeriksa rekaman CCTV untuk mengidentifikasi pelaku. Hingga saat ini, motif di balik serangan ini masih belum jelas, namun pihak berwenang berkomitmen untuk mengungkap kasus ini secepat mungkin.
Bustami Hamzah, yang dikenal sebagai tokoh politik yang vokal dan berpengaruh di Aceh, menyampaikan rasa syukurnya karena tidak ada korban dalam insiden ini. Ia juga mengutuk keras tindakan teror tersebut dan meminta pihak berwenang untuk segera menangkap pelaku. "Ini adalah tindakan pengecut yang tidak bisa ditoleransi. Saya berharap polisi dapat segera mengungkap pelaku dan motif di balik serangan ini," ujarnya dalam konferensi pers yang digelar beberapa jam setelah kejadian.
Masyarakat Aceh pun bereaksi dengan berbagai cara. Banyak yang menyampaikan dukungan dan simpati kepada Bustami Hamzah melalui media sosial. Tagar #PrayForBustami menjadi trending di Twitter, menunjukkan solidaritas warga terhadap pemimpin mereka. Di sisi lain, insiden ini juga memicu kekhawatiran akan keamanan dan stabilitas politik di Aceh menjelang pemilihan gubernur yang akan datang.
Pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh insiden ini. Mereka juga meminta warga yang memiliki informasi terkait pelaku untuk segera melapor. "Kami akan bekerja keras untuk memastikan keamanan dan ketertiban di Aceh. Kami juga meminta kerjasama dari masyarakat untuk memberikan informasi yang dapat membantu penyelidikan," kata Kapolda Aceh dalam pernyataan resminya.
Selain itu, langkah-langkah keamanan tambahan juga mulai diterapkan di sekitar rumah Bustami Hamzah dan beberapa tokoh politik lainnya. Patroli polisi ditingkatkan dan pos keamanan didirikan di beberapa titik strategis. Langkah ini diambil untuk mencegah terjadinya insiden serupa di masa mendatang.
Insiden pelemparan bom ini menambah daftar panjang kasus kekerasan politik di Indonesia. Meskipun demikian, banyak pihak yang berharap agar kejadian ini tidak mengganggu proses demokrasi di Aceh. "Kita harus tetap fokus pada tujuan kita untuk membangun Aceh yang lebih baik. Kekerasan tidak akan pernah menjadi solusi," ujar salah satu tokoh masyarakat dalam wawancara dengan media lokal.
Dalam beberapa hari ke depan, diharapkan akan ada perkembangan lebih lanjut terkait penyelidikan kasus ini. Pihak berwenang berjanji untuk memberikan informasi terbaru kepada publik secara berkala. Sementara itu, Bustami Hamzah dan keluarganya akan mendapatkan perlindungan khusus dari aparat keamanan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H