Mohon tunggu...
Alun Riansa Pakaya
Alun Riansa Pakaya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa yang antusias menulis, mengeksplorasi ide-ide baru dan mengembangkan kreativitas melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Horor Pilihan

Kamar Terlarang

19 Agustus 2024   14:02 Diperbarui: 19 Agustus 2024   14:03 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: Kling AI - Ruang angker dengan perabot antik, wanita hantu, cahaya redup, dan hujan terlihat dari jendela. 

Malam itu, hujan turun deras membasahi kota kecil yang biasanya tenang. Rumah tua di pinggir kota tampak terabaikan di bawah gemerlap lampu jalan yang redup. Laura, seorang jurnalis investigasi muda, berdiri di depan pintu rumah yang sudah lama tak berpenghuni itu. Ia menghela napas, mencoba menenangkan degup jantungnya yang terasa lebih cepat dari biasanya. Misi malam ini adalah mengungkap misteri yang telah lama menjadi bahan perbincangan warga sekitar: apa yang sebenarnya tersembunyi di balik pintu Kamar Terlarang?

Sejak kecil, Laura sering mendengar cerita tentang rumah ini. Kamar tersebut hanya bisa diakses dengan kunci khusus yang hilang tanpa jejak beberapa dekade lalu. Konon, siapapun yang berani membuka kamar ini akan mengalami kejadian yang mengerikan. Berita terbaru yang diterima Laura mengatakan bahwa pemilik rumah yang baru, keluarga Sutherland, tiba-tiba menghilang tanpa jejak. Ini adalah kesempatan besar untuk mengungkap kebenaran.

Laura memasuki rumah dengan hati-hati, setiap langkahnya membuat lantai kayu berderit. Berita lama mengisahkan tentang penemuan sebuah kunci antik di bawah papan lantai di ruang bawah tanah. Dengan semangat yang menyala, Laura mencari kunci tersebut di tempat yang dijelaskan berita lama.

Setelah beberapa jam mencari dengan saksama, ia akhirnya menemukan kotak kayu tua yang tersembunyi di balik tumpukan barang antik. Dengan tangan bergetar, Laura membuka kotak tersebut dan menemukan sebuah kunci kuno yang tertutup debu. Kunci itu memiliki ukiran aneh yang membuat bulu kuduknya meremang. Ia meraih kunci tersebut dan berjalan menuju kamar yang selama ini menjadi misteri.

Pintu Kamar Terlarang, seperti yang diharapkan, tampak sangat tua dan terkunci rapat. Laura memasukkan kunci ke dalam lubang kunci dan memutarnya perlahan. Dengan bunyi berderit, pintu terbuka, memancarkan aroma lembab dan usang.

Laura menyalakan senter dan melangkah masuk. Kamar itu tampak seperti waktu berhenti di dalamnya. Perabotan kuno yang tertutup debu, gambar-gambar pudar di dinding, dan jendela yang terhalang tirai tebal. Namun, di tengah ruangan, ada sebuah meja kecil dengan buku tua yang terbuka di atasnya. Laura mendekati meja dengan rasa penasaran yang mendalam.

Buku tersebut tampaknya adalah jurnal milik seorang wanita dari abad lalu, penuh dengan catatan yang menggambarkan hidup dan kegelisahan pemiliknya. Laura membaca beberapa halaman dan menemukan deskripsi yang mencengangkan. Wanita itu menulis tentang ritual-ritual aneh dan pengalaman mistis yang dialaminya. Di akhir catatan, ia menulis tentang kekuatan gelap yang dirasakannya, sesuatu yang "tidak dapat dijelaskan dan tidak dapat ditahan."

Ketika Laura hendak menutup buku tersebut, suara langkah kaki lembut terdengar di belakangnya. Ia berbalik dan melihat bayangan samar di sudut ruangan. Hati Laura berdegup kencang saat ia mendekati bayangan itu. Dalam cahaya senter, ia bisa melihat sosok seorang wanita berpakaian vintage yang berdiri di sana, tatapannya kosong dan wajahnya tampak penuh kesedihan.

Laura tidak bisa bergerak, terkunci dalam tatapan hantu itu. Wanita tersebut mengangkat tangannya seolah meminta bantuan. "Apa yang kamu inginkan?" tanya Laura dengan suara bergetar. Hantu itu menunjuk ke arah jendela dan kemudian menghilang begitu saja.

Laura mengikuti petunjuk itu dan membuka tirai jendela. Melihat ke luar, ia mendapati sebuah taman yang tertutup lumut dan rerumputan liar. Di tengah taman, terdapat sebuah batu nisan yang terlupakan. Laura berlari keluar dan mengunjungi batu nisan tersebut. Di sana, ia menemukan nama wanita yang sama dengan pemilik jurnal, dan catatan singkat di batu nisan yang menjelaskan bahwa ia meninggal karena kesalahan ritual yang salah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun