ISIS baru-baru ini melancarkan serangan siber yang menargetkan sebuah forum sejarah di Israel. Forum ini diadakan oleh Museum Peringatan Holocaust, Yad Vashem, melalui seminar Zoom yang bertujuan untuk mengenang sejarah Holocaust. Dalam serangan tersebut, ISIS mengirimkan pesan ancaman kepada sekitar 1.000 peserta, termasuk Ketua Dewan Yad Vashem dan penyintas Holocaust.
Serangan ini menimbulkan kekhawatiran besar di kalangan peserta dan penyelenggara. Pesan ancaman yang disampaikan oleh ISIS tidak hanya mengganggu jalannya seminar, tetapi juga menimbulkan rasa takut dan ketidaknyamanan di antara para peserta. Pihak Yad Vashem segera mengambil langkah-langkah untuk mengamankan seminar dan melindungi para peserta dari ancaman lebih lanjut.
Serangan siber ini menunjukkan bahwa ISIS masih aktif dan terus mencari cara untuk menyebarkan teror dan ketakutan. Meskipun serangan ini tidak menimbulkan kerusakan fisik, dampak psikologisnya sangat signifikan. Pihak berwenang Israel kini sedang menyelidiki insiden ini dan berupaya untuk meningkatkan keamanan siber guna mencegah serangan serupa di masa depan.
Serangan ini juga menjadi pengingat bahwa ancaman terorisme masih nyata dan dapat terjadi kapan saja dan di mana saja. Oleh karena itu, penting bagi semua pihak untuk tetap waspada dan bekerja sama dalam menghadapi ancaman ini.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI