Mohon tunggu...
Alun Riansa Pakaya
Alun Riansa Pakaya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa yang antusias menulis, mengeksplorasi ide-ide baru dan mengembangkan kreativitas melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Netanyahu dan Gallant Berseteru: Kabinet Israel di Ambang Keruntuhan

14 Agustus 2024   02:49 Diperbarui: 14 Agustus 2024   02:49 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : CNN Indonesia (cnnindonesia.com/) - PM Israel Benjamin Netanyahu dan Menhan Yoav Gallant ribut soal agresi di Gaza.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, kembali terlibat dalam perselisihan dengan Menteri Pertahanan Yoav Gallant, yang menambah ketegangan dalam pemerintahan Israel. Konflik terbaru ini terjadi saat rapat kabinet perang yang membahas strategi menghadapi konflik dengan Hamas. Gallant, yang merasa frustrasi, memutuskan untuk walkout dari rapat tersebut setelah kepala stafnya tidak diizinkan hadir, sementara Netanyahu membawa lima asistennya. Ketidaksepakatan ini mencerminkan ketegangan yang semakin meningkat di antara para pemimpin Israel.

Perselisihan antara Netanyahu dan Gallant bukanlah yang pertama kali terjadi. Sebelumnya, mereka telah beberapa kali berselisih pendapat mengenai berbagai isu strategis dan kebijakan pertahanan. Namun, kali ini, ketegangan mencapai puncaknya ketika Gallant merasa bahwa kehadiran para ajudan Netanyahu dalam rapat tersebut tidak adil dan mengganggu proses pengambilan keputusan. Gallant berpendapat bahwa kehadiran kepala stafnya sangat penting untuk memberikan masukan yang relevan dan mendukung keputusan yang lebih baik.

Netanyahu, di sisi lain, berpendapat bahwa kehadiran para asistennya diperlukan untuk memastikan bahwa semua aspek strategi dan kebijakan dipertimbangkan dengan baik. Ia merasa bahwa kehadiran mereka akan membantu dalam menyusun rencana yang lebih komprehensif dan efektif dalam menghadapi ancaman dari Hamas. Namun, keputusan ini justru memicu ketegangan dengan Gallant, yang merasa bahwa Netanyahu tidak menghargai peran dan kontribusinya sebagai Menteri Pertahanan.

Ketegangan ini menambah ketidakstabilan dalam pemerintahan Israel, yang sudah menghadapi berbagai tantangan internal dan eksternal. Konflik dengan Hamas yang terus berlanjut, serta tekanan dari masyarakat internasional, membuat situasi semakin rumit. Selain itu, perpecahan di dalam kabinet juga dapat mengancam kestabilan pemerintahan Netanyahu. Beberapa laporan menyebutkan bahwa perselisihan ini bisa menjadi ancaman serius bagi kelangsungan kabinet Netanyahu, yang sudah menghadapi berbagai kritik dan tekanan dari berbagai pihak.

Dalam beberapa bulan terakhir, pemerintahan Netanyahu telah menghadapi berbagai tantangan, termasuk protes dari masyarakat yang tidak puas dengan kebijakan pemerintah. Ketidakpuasan ini semakin meningkat dengan adanya perselisihan di dalam kabinet, yang menunjukkan bahwa pemerintahan Netanyahu tidak solid dan terpecah. Beberapa analis politik berpendapat bahwa jika ketegangan ini tidak segera diselesaikan, maka pemerintahan Netanyahu bisa runtuh dalam waktu dekat.

Selain itu, perselisihan antara Netanyahu dan Gallant juga mencerminkan ketegangan yang lebih luas di dalam pemerintahan Israel. Beberapa menteri dan pejabat tinggi lainnya juga dilaporkan tidak puas dengan kepemimpinan Netanyahu dan merasa bahwa kebijakan yang diambil tidak selalu mencerminkan kepentingan terbaik negara. Ketidakpuasan ini semakin memperkuat spekulasi bahwa pemerintahan Netanyahu berada di ambang keruntuhan.

Namun, meskipun menghadapi berbagai tantangan, Netanyahu tetap berusaha untuk mempertahankan posisinya dan menunjukkan bahwa ia masih memiliki kendali atas pemerintahan. Ia berusaha untuk meredakan ketegangan dengan Gallant dan menteri lainnya, serta mencari solusi yang dapat mengatasi perpecahan di dalam kabinet. Netanyahu juga berusaha untuk menunjukkan bahwa ia masih mampu memimpin negara dalam menghadapi berbagai ancaman dan tantangan, baik dari dalam maupun luar negeri.

Dalam situasi yang semakin rumit ini, masa depan pemerintahan Netanyahu masih belum jelas. Apakah perselisihan dengan Gallant akan dapat diselesaikan dan kabinet dapat kembali solid, atau apakah ketegangan ini akan terus meningkat dan mengancam kelangsungan pemerintahan, masih menjadi pertanyaan besar. Yang pasti, ketegangan ini menunjukkan bahwa pemerintahan Netanyahu sedang menghadapi ujian berat dan membutuhkan solusi yang cepat dan efektif untuk mengatasi berbagai masalah yang ada.

Dengan demikian, perselisihan antara Netanyahu dan Gallant menjadi sorotan utama dalam politik Israel saat ini. Ketegangan ini tidak hanya mencerminkan perpecahan di dalam kabinet, tetapi juga menunjukkan tantangan besar yang dihadapi oleh pemerintahan Netanyahu. Bagaimana situasi ini akan berkembang dan apa dampaknya bagi masa depan politik Israel, masih harus kita tunggu dan lihat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun