Mohon tunggu...
Alun Riansa Pakaya
Alun Riansa Pakaya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa yang antusias menulis, mengeksplorasi ide-ide baru dan mengembangkan kreativitas melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Revolusi Gen Z Mengguncang Bangladesh

11 Agustus 2024   19:44 Diperbarui: 11 Agustus 2024   19:54 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : CNN Indonesia - Revolusi Gen Z Mengguncang Bangladesh

Pada bulan Juli 2024, Bangladesh menyaksikan sebuah peristiwa bersejarah yang dikenal sebagai Revolusi Gen Z pertama di dunia. Gerakan ini dipimpin oleh mahasiswa muda yang berani melawan pemerintahan Perdana Menteri Sheikh Hasina yang berusia 76 tahun. Ketidakpuasan terhadap sistem kuota pekerjaan pegawai negeri yang dianggap diskriminatif menjadi pemicu utama protes ini. Sistem tersebut memberikan 30% jabatan pegawai negeri kepada keluarga veteran perang kemerdekaan Bangladesh, yang dianggap tidak adil oleh para mahasiswa.

Protes yang awalnya damai ini berubah menjadi kerusuhan besar setelah tindakan keras pemerintah terhadap demonstran. Pemerintah memberlakukan pemblokiran internet dan jam malam tanpa batas, yang semakin memicu kemarahan publik. Ribuan mahasiswa turun ke jalan, menuntut perubahan dan keadilan. Mereka tidak hanya menuntut diakhirinya sistem kuota, tetapi juga menyerukan reformasi yang lebih luas dalam pemerintahan dan kebijakan publik.

Setelah berminggu-minggu kerusuhan antipemerintah yang mematikan, Sheikh Hasina akhirnya mengundurkan diri. Pengunduran diri ini menandai kemenangan besar bagi para demonstran dan menjadi titik balik dalam sejarah politik Bangladesh. Pemerintahan sementara kemudian dipimpin oleh peraih Nobel Perdamaian Muhammad Yunus atas permintaan para pemimpin protes mahasiswa. Yunus, yang dikenal sebagai pendiri Grameen Bank dan pelopor konsep mikrofinansial, dianggap sebagai sosok yang tepat untuk memimpin negara dalam masa transisi ini.

Revolusi ini tidak hanya mengguncang Bangladesh, tetapi juga menarik perhatian dunia internasional. Banyak yang melihatnya sebagai contoh nyata dari kekuatan dan pengaruh generasi Z. Generasi muda ini menunjukkan bahwa mereka tidak hanya peduli dengan masa depan mereka, tetapi juga siap untuk mengambil tindakan nyata untuk menciptakan perubahan. Mereka menggunakan media sosial dan teknologi untuk mengorganisir protes dan menyebarkan pesan mereka, menunjukkan bagaimana alat-alat modern dapat digunakan untuk tujuan yang baik.

Namun, revolusi ini juga membawa tantangan baru bagi Bangladesh. Pemerintahan sementara harus bekerja keras untuk memulihkan stabilitas dan membangun kembali kepercayaan publik. Mereka harus menghadapi berbagai masalah ekonomi dan sosial yang kompleks, serta memastikan bahwa reformasi yang dijanjikan benar-benar dilaksanakan. Selain itu, mereka juga harus menangani dampak dari kerusuhan yang telah menyebabkan kerusakan besar pada infrastruktur dan ekonomi negara.

Di sisi lain, revolusi ini juga memberikan pelajaran berharga bagi pemerintah di seluruh dunia. Ini menunjukkan bahwa generasi muda memiliki suara yang kuat dan tidak bisa diabaikan. Pemerintah harus lebih responsif terhadap kebutuhan dan aspirasi mereka, serta lebih terbuka terhadap perubahan dan inovasi. Revolusi Gen Z di Bangladesh menjadi peringatan bahwa ketidakpuasan publik yang tidak ditangani dengan baik dapat dengan cepat berubah menjadi gerakan protes besar-besaran.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun