Perubahan iklim telah membawa dampak signifikan pada suhu malam hari di berbagai kota di Indonesia, termasuk Padang dan Surabaya. Dalam beberapa dekade terakhir, suhu malam hari di musim panas telah meningkat secara signifikan, menciptakan kondisi yang semakin tidak nyaman bagi penduduk. Di Surabaya, suhu malam hari bisa mencapai 25-26 derajat Celsius, dengan suhu tertinggi mencapai 36 derajat Celsius pada bulan Oktober. Peningkatan suhu ini tidak hanya terjadi di Surabaya, tetapi juga di Padang, di mana suhu malam hari juga mengalami peningkatan yang signifikan.
Fenomena ini disebabkan oleh beberapa faktor utama. Salah satunya adalah pergerakan matahari yang lebih intens di wilayah selatan ekuator. Ketika matahari berada di posisi yang lebih dekat dengan ekuator, intensitas sinar matahari yang diterima oleh wilayah tersebut meningkat, menyebabkan suhu udara naik. Selain itu, kurangnya hujan juga berkontribusi pada peningkatan suhu. Hujan berfungsi sebagai pendingin alami, dan ketika curah hujan berkurang, suhu udara cenderung meningkat. Rendahnya kelembapan udara juga memainkan peran penting dalam peningkatan suhu malam hari. Kelembapan yang rendah membuat udara lebih kering dan panas, sehingga suhu malam hari terasa lebih tinggi.
Dampak dari peningkatan suhu malam hari ini sangat signifikan. Salah satu dampak utamanya adalah peningkatan risiko penyakit terkait panas. Suhu yang tinggi dapat menyebabkan dehidrasi, kelelahan, dan bahkan heatstroke. Selain itu, suhu malam yang panas juga dapat mengganggu kualitas tidur, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi kesehatan dan produktivitas seseorang. Gangguan tidur yang disebabkan oleh suhu panas dapat menyebabkan kelelahan, penurunan konsentrasi, dan peningkatan risiko kecelakaan.
Selain dampak kesehatan, peningkatan suhu malam hari juga memiliki dampak ekonomi. Ketika suhu meningkat, kebutuhan akan pendingin udara juga meningkat, yang pada gilirannya meningkatkan konsumsi energi. Peningkatan konsumsi energi ini dapat menyebabkan peningkatan biaya listrik bagi rumah tangga dan bisnis. Selain itu, peningkatan suhu juga dapat mempengaruhi sektor pertanian. Tanaman yang sensitif terhadap suhu tinggi dapat mengalami penurunan produktivitas, yang dapat berdampak pada ketersediaan pangan dan harga komoditas.
Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan langkah-langkah mitigasi yang efektif. Salah satu langkah yang dapat diambil adalah meningkatkan penghijauan di perkotaan. Pohon dan tanaman dapat membantu menurunkan suhu udara dengan memberikan naungan dan meningkatkan kelembapan udara. Selain itu, penggunaan teknologi pendingin yang lebih efisien dan ramah lingkungan juga dapat membantu mengurangi dampak peningkatan suhu. Pemerintah dan masyarakat juga perlu bekerja sama dalam mengurangi emisi gas rumah kaca, yang merupakan salah satu penyebab utama perubahan iklim.
Peningkatan suhu malam hari di Padang dan Surabaya adalah salah satu contoh nyata dari dampak perubahan iklim yang semakin dirasakan oleh masyarakat. Dengan langkah-langkah mitigasi yang tepat, diharapkan dampak negatif dari fenomena ini dapat dikurangi, sehingga masyarakat dapat hidup dengan lebih nyaman dan sehat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H