Mohon tunggu...
Alun Riansa Pakaya
Alun Riansa Pakaya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa yang antusias menulis, mengeksplorasi ide-ide baru dan mengembangkan kreativitas melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dekap Ibu dalam Melodi Kasih Tak Terucapkan

7 Agustus 2024   05:30 Diperbarui: 7 Agustus 2024   07:31 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : Tatiana Syrikova (https://www.pexels.com)

Di balik malam yang tenang dan bintang-bintang bersinar lembut,
Ada dekapan lembut, penuh kasih yang tak tampak jelas,
Di situ Ibu hadir, dalam nada yang tak pernah tergubah,
Menyanyikan melodi kasih yang tak terucapkan, selamanya tak tersampaikan.

Di setiap pagi, saat matahari menyapa lembut,
Ibu menyulut semangat dalam senyuman sederhana,
Dalam keheningan, dia adalah sinar yang menghangatkan,
Kata-katanya mungkin jarang, namun hati kami dipenuhi oleh getaran lembutnya.

Dia bagaikan penulis tak terlihat dalam naskah kehidupan kita,
Menorehkan setiap halus dan kasar dengan sentuhan penuh perhatian,
Bahkan dalam detik-detik hening, dia adalah musik yang bergetar,
Melodi kasihnya meresap dalam setiap ruang dan waktu yang ada.

Ketika hidup melukiskan kesedihan di kanvas yang suram,
Ibu adalah palet warna yang memberikan harapan,
Dalam setiap pelukan dan bisikan lembutnya,
Ada aransemen penuh rasa, yang tidak bisa diungkapkan dengan kata.

Kau, Ibu, adalah simfoni dalam hening malam,
Melodi yang tak pernah meredup, selalu membalut jiwa ini,
Dalam setiap detik, kau adalah nada tak terucapkan,
Dekapanmu adalah lagu yang tak akan pernah pudar.

Linawan 1, 07 Agustus 2024, by Alun Riansa Pakaya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun