Pada bulan Februari 1959, sembilan pendaki Rusia, yang dipimpin oleh Igor Dyatlov, mengalami tragedi yang hingga kini belum sepenuhnya terpecahkan di Pegunungan Ural, Rusia. Insiden ini dikenal sebagai Tragedi Dyatlov Pass dan telah memicu berbagai spekulasi dan teori tentang penyebab kematian mereka.
Pendaki-pendaki tersebut, yang merupakan mahasiswa dan lulusan Institut Politeknik Ural, memulai perjalanan mereka pada 27 Januari 1959, dengan tujuan untuk mencapai puncak Otorten. Cuaca pada waktu itu sangat dingin, dengan suhu bisa mencapai minus 30 derajat Celsius, dan kondisi salju yang ekstrem. Kelompok ini memulai pendakian mereka dengan semangat tinggi dan penuh persiapan, namun mereka tidak pernah kembali seperti yang direncanakan.
Pada 26 Februari 1959, tim penyelamat menemukan tenda mereka di lereng gunung dalam keadaan terbalik dan robek. Anehnya, tenda tersebut tampak telah dipotong dari dalam, dan semua barang-barang serta peralatan pendakian mereka tertinggal di dalamnya. Temuan ini menunjukkan bahwa para pendaki mungkin telah terpaksa meninggalkan tenda mereka dengan sangat cepat dalam keadaan darurat.
Sebagian besar korban ditemukan dalam keadaan telanjang, atau hanya mengenakan pakaian yang sangat sedikit, meskipun suhu pada saat itu sangat ekstrem. Beberapa mayat ditemukan dengan luka-luka yang sangat parah, termasuk patah tulang yang signifikan dan kerusakan internal yang aneh, tanpa adanya luka luar yang konsisten dengan penyebab cedera tersebut. Salah satu mayat bahkan ditemukan dengan lidah yang terpotong, sebuah temuan yang sangat mengganggu dan tidak dapat dijelaskan secara memadai.
Penyelidikan resmi oleh pemerintah Soviet pada waktu itu menghasilkan kesimpulan bahwa kematian mereka disebabkan oleh "kekuatan alami yang tidak dapat diprediksi," dan teori bahwa mereka mungkin telah meninggal karena longsoran salju atau cuaca buruk. Namun, banyak yang merasa bahwa penjelasan ini tidak sepenuhnya memadai untuk menjelaskan semua aspek kejadian tersebut.
Sejak itu, berbagai teori alternatif telah diajukan, mulai dari serangan oleh makhluk mitos seperti Yeti, hingga eksperimen militer rahasia yang mungkin terjadi di area tersebut. Beberapa spekulasi juga mengarah pada kemungkinan keterlibatan pihak-pihak militer yang mungkin melakukan uji coba senjata rahasia yang dapat menyebabkan kejadian tersebut. Namun, semua teori ini masih didasarkan pada spekulasi dan kurangnya bukti konkret.
Dalam beberapa dekade terakhir, minat terhadap kasus ini terus meningkat, dengan berbagai dokumenter, buku, dan penelitian independen mencoba mengungkap kebenaran di balik misteri tersebut. Pemerintah Rusia juga telah membuka kembali penyelidikan pada beberapa kesempatan untuk mencari penjelasan baru, tetapi hasilnya seringkali tidak memuaskan atau menambah kebingungan.
Tragedi Dyatlov Pass tetap menjadi salah satu misteri paling membingungkan dalam sejarah pendakian dan eksplorasi. Meskipun berbagai teori telah diajukan, tidak ada penjelasan yang dapat secara pasti menjelaskan semua aspek dari tragedi ini. Insiden ini terus menjadi bahan perdebatan dan ketertarikan bagi para peneliti, penulis, dan penggemar misteri di seluruh dunia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H