Di lorong-lorong waktu yang menyusut, Kaki-kaki tua melangkah lembut, Mengukir jejak di pasir memori, Yang perlahan menghilang dalam embun pagi.
Senyum yang pernah cerah kini memudar, Seperti bayang-bayang di bawah matahari sore, Wajah yang dikenang hanya dalam kerinduan, Menyisakan cerita dalam lorong senyap.
Di sudut ruang yang dingin dan sunyi, Terberai kisah di balik keriput dan uban, Kenangan indah berubah jadi nostalgia, Saat usia tua datang menggenggam erat.
Lembaran waktu, bekas luka tak tergambar, Menjadi saksi perjalanan yang semakin samar, Di hati, jejak langkah mulai terlupa, Namun dalam doa, kenangan tak pernah pergi.
Sementara dunia terus berputar tanpa henti, Sisa-sisa hari dijalani dalam kesederhanaan, Tak ada lagi gemuruh, hanya bisu, Di usia senja, yang tertinggal hanyalah harapan.
Biarlah, jejak itu tetap ada di hati, Meskipun terkubur dalam debu masa lalu, Agar tak hilang dalam kerinduan yang abadi, Di usia senja, kenangan tak akan pudar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H