Mohon tunggu...
Alun Riansa Pakaya
Alun Riansa Pakaya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa yang antusias menulis, mengeksplorasi ide-ide baru dan mengembangkan kreativitas melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Geoffrey Hinton Pencipta AI Menyesal Mengembangkan AI

30 Juli 2024   05:54 Diperbarui: 30 Juli 2024   06:09 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : Hadi Prastyo (https://www.inixindo.id/geoffrey-hinton-departs-google-after-a-decade-of-service/)

1.   Awal Pengembangan AI dan Kontribusi Geoffrey Hinton

Geoffrey Hinton, seorang ilmuwan komputer dan ahli kecerdasan buatan (AI) asal Kanada, dikenal sebagai salah satu pelopor utama dalam pengembangan teknologi AI modern. Hinton memainkan peran krusial dalam kemajuan deep learning dan neural networks, berkontribusi pada fondasi teori yang memungkinkan AI berkembang pesat. Penelitiannya pada algoritma backpropagation dan arsitektur jaringan syaraf tiruan telah membentuk dasar bagi banyak sistem AI saat ini.

Pada tahun 2012, Hinton dan timnya mengembangkan model deep learning yang sangat efektif dalam pengenalan gambar, yang dikenal sebagai AlexNet. Keberhasilan AlexNet di kompetisi ImageNet menandai tonggak penting dalam evolusi AI, dan Hinton secara luas diakui sebagai salah satu pelopor dalam bidang ini. Namun, seiring dengan pertumbuhan teknologi, Hinton kini mulai mengungkapkan keraguan dan penyesalan mengenai arah yang diambil oleh pengembangan AI.

2.   Penyesalan Geoffrey Hinton Terhadap Dampak AI

Dalam beberapa tahun terakhir, Geoffrey Hinton telah menyuarakan keprihatinan tentang potensi bahaya yang ditimbulkan oleh perkembangan AI. Hinton merasa bahwa teknologi AI telah berkembang dengan kecepatan yang melebihi kemampuan kita untuk memahami dan mengatur dampaknya secara efektif. Ia mengkhawatirkan bahwa AI bisa digunakan untuk tujuan-tujuan yang tidak diinginkan, seperti penyebaran informasi yang salah, pengawasan massal, atau bahkan senjata otonom.

Salah satu area utama kekhawatiran Hinton adalah risiko AI yang tidak terkendali. Ia berpendapat bahwa meskipun AI dapat membawa manfaat besar, potensi dampak negatifnya harus diperhitungkan dengan serius. Hinton mengingatkan bahwa tanpa regulasi dan pengawasan yang memadai, AI dapat berkembang menjadi entitas yang sulit dikendalikan dan mungkin merugikan masyarakat.

3.   Upaya dan Harapan untuk Masa Depan

Seiring dengan penyesalan Hinton, ia juga aktif terlibat dalam upaya untuk mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh AI. Hinton telah menyerukan perlunya kebijakan yang lebih ketat dan kolaborasi internasional dalam mengembangkan regulasi untuk teknologi AI. Ia berharap bahwa para peneliti, pembuat kebijakan, dan masyarakat umum akan bekerja sama untuk memastikan bahwa AI dikembangkan dan diterapkan dengan cara yang aman dan bermanfaat.

Hinton juga terus berkontribusi pada diskusi tentang etika dan keamanan AI, dengan tujuan untuk memperbaiki desain dan implementasi teknologi ini. Meskipun ia mungkin merasa menyesal atas arah yang diambil oleh pengembangan AI, Hinton tetap berkomitmen untuk mempengaruhi perubahan positif dan memastikan bahwa AI digunakan untuk kebaikan bersama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun