Mohon tunggu...
Alun Riansa Pakaya
Alun Riansa Pakaya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa yang antusias menulis, mengeksplorasi ide-ide baru dan mengembangkan kreativitas melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Memahami Black Box AI dan Mengapa Mesin Tidak Selalu Dapat Dijelaskan

29 Juli 2024   03:43 Diperbarui: 29 Juli 2024   04:33 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : Justin S. (https://www.linkedin.com/pulse/ai-black-box-problem-unseen-challenge-emergency-public-justin-snair-)

Dalam konteks pemerintahan dan penegakan hukum, penggunaan AI untuk analisis data kriminal dan prediksi kejahatan menimbulkan kekhawatiran serius tentang keadilan dan bias. Jika algoritma AI tidak dapat dijelaskan atau dimengerti, maka ada risiko bahwa keputusan yang diambil bisa mengandung bias yang tidak disadari, yang dapat memperburuk ketidakadilan dalam sistem hukum.

3.    Upaya Meningkatkan Transparansi AI

Untuk mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh Black Box AI, para peneliti dan praktisi AI bekerja keras untuk meningkatkan transparansi dan interpretabilitas model AI. Salah satu pendekatan yang dilakukan adalah pengembangan teknik "Explainable AI" (XAI). XAI bertujuan untuk membuat model AI lebih mudah dipahami dengan menyediakan penjelasan yang dapat diinterpretasikan oleh manusia tentang bagaimana keputusan dibuat.

Metode lain yang digunakan adalah pembuatan model yang lebih sederhana dan dapat dijelaskan, meskipun mungkin kurang akurat dibandingkan model pembelajaran mendalam yang kompleks. Pendekatan ini sering kali melibatkan penggunaan model yang lebih transparan, seperti pohon keputusan (decision trees) atau regresi linier, yang lebih mudah diinterpretasikan dan dijelaskan.

Selain itu, ada juga upaya regulasi dari pemerintah dan lembaga internasional untuk menetapkan standar transparansi dalam penggunaan AI. Misalnya, Uni Eropa telah mengusulkan regulasi yang mengharuskan sistem AI tertentu untuk dapat dijelaskan dan diaudit. Langkah-langkah ini penting untuk memastikan bahwa penggunaan AI tetap etis dan dapat dipertanggungjawabkan.

Kesimpulan

Fenomena Black Box AI menyoroti tantangan yang signifikan dalam perkembangan kecerdasan buatan. Kompleksitas model pembelajaran mendalam membuat keputusan yang dihasilkan sulit untuk dijelaskan, yang menimbulkan masalah dalam hal kepercayaan dan akuntabilitas di berbagai sektor. Namun, upaya yang dilakukan untuk meningkatkan transparansi dan interpretabilitas AI, termasuk pengembangan Explainable AI dan regulasi yang ketat, menunjukkan kemajuan menuju solusi yang lebih dapat diandalkan.

Pemahaman yang lebih baik tentang Black Box AI dan dampaknya sangat penting untuk memastikan bahwa teknologi ini dapat digunakan dengan cara yang etis dan bertanggung jawab. Meskipun tantangan yang dihadapi tidak mudah, kolaborasi antara peneliti, praktisi, dan pembuat kebijakan dapat membantu menciptakan sistem AI yang lebih transparan dan dapat dijelaskan. Dengan demikian, manfaat AI dapat dimaksimalkan tanpa mengorbankan kepercayaan dan keamanan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun