Mohon tunggu...
Nailul Mustaqim Abdi
Nailul Mustaqim Abdi Mohon Tunggu... -

think, learn n do.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Indonesiaku

18 Januari 2011   03:14 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:27 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

oleh: N. M. Abdi

indoneasiaku tercinta....
tanah airku...
tumpah darahku..
tempat dimana aku dilahirkan dengan penuh cinta...
juga tempat dimana kelak aku akan dimakamkan dengan duka...

indonesiaku....
merah darahku dan putih jua tulangku...
tanah penuh cinta, dulunya....
tanah penuh kebencian, sekarang...
tak ada lagi, rasa persaudaraan, persatuan, dan kesatuan....
yang dulu selalu di agung-agungkan...
yang dulu selalu di ceritakan dan di ajarkan padaku...
oleh orangtuaku, guruku, dan orang-orang disekitarku....

indonesiaku tumpah darahku...
pahlawanku berkorban nyawa, darah, harta dan jiwa mereka...
untuk kemerdekaan indonesiaku....
hanya untuk negeriku tercinta....
jasamu kudengarkan dan kubanggakan...

indonesiaku, kekasihku, cintaku, dan hidupku....
dengarkan jeritan hatiku...
tangis kesedihanku...
sakitnya hatiku...
kecewanya jiwaku...
murkanya akalku....
dan hancurnya cintaku untukmu...

mana indonesiaku yang dulu???
yang penuh cinta, suka dan kebahagian....
yang penuh kedamaian.....
mana??mana??dan kemana???
teriakku....
mataku mulai lelah melihat apa yang terjadi pada indonesiaku,
kupingku mulai tuli untuk mendengarkan tentang negeriku...
dan akalku mulai jenuh untuk memikirkan mu....

anarkisme dimana-mana...
selalu menghiasi indonesiaku..
mewarnai pagi, siang dan malam di negriku...
kekacauan, saling sikut-menyikut, saling mejatuhkan....
apakah ini indonesiaku????
aku bigung....
bigung,,,dan bigung....
hilang arah, pudarnya cintaku terhadapmu...
oh...indonesiaku,,,,
negeriku tercinta...
maafkan aku...
aku hanya bisa mengeluh...
aku tak berdaya...
jiwaku penuh rasa kecewa....
dan aku kehilangan arahku....

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun