Selama lebih dari dua tahun terakhir, Pandemi Covid-19 telah ditetapkan menjadi bencana Nasional. Penetapan itu dinyatakan melalui Keputusan Presiden (Keppres) Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2020 tentang Penetapan Bencana Non-Alam Penyebaran CORONA VIRUS DISEASE 2019 (COVID-19) sebagai Bencana Nasional. Hal ini menyebabkan seluruh dunia termasuk Indonesia terus berupaya untuk beradaptasi dengan situasi tersebut, termasuk pemulihan dibidang pendidikan, yang dimana pembelajaran mulai kembali diusahakan beroperasi seperti sebelumnya.Â
Para pelajar baik anak-anak sampai mahasiswa dan beberapa kategori pelajar lainnya mulai merasakan dampak akibat dari adanya pandemi di Indonesia terhadap pembelajaran, khusus nya sistem pembelajaran dan gaya belajar. Selama pandemi berlangsung, proses pembelajaran yang biasanya dilakukan secara tatap muka dialihkan menjadi pembelajaran jarak jauh atau yang dikenal dengan istilah daring yakni memanfaatkan aplikasi belajar secara online supaya kegiatan belajar mengajar diusahakan dapat berjalan dengan lancar seperti sebelumnya.Â
Beragam sistem pendidikan yang mengalami perubahan tentu memberikan tantangan tersendiri bagi pemerintah dan para masyarakat terhadap pembelajaran di bidang pendidikan. Penyesuai cara belajar dan penangkapan materi pembelajaran yang berubah membuat tidak sedikit orang mengalami kendala dari berbagai bidang, sehingga membuat lumayan banyak sekali problematika pembelajaran disaat pandemi dan pasca pandemi tersebut berlangsung.Â
Pada kondisi yang saat ini ditempuh sudah memasuki masa pasca pandemi, hal ini tentu membuat masyarakat khusus nya Indonesia kembali menyesuaikan diri. Pada bidang pendidikan, pasca pandemi membuat sekolah maupun universitas mulai kembali dibuka dan mempengaruhi sistem pembelajaran menjadi berubah dari yang sebelum nya daring kemudian mulai diusahakan kembali tatap muka. Namun pada pelaksanaannya tidak semudah seperti yang dibayangkan, banyak sekali timbul problematik dari berbagai jenis kondisi masyarakat, faktor sosial dan lingkungan yang terjadi. Berbagai problematika pasca pandemi sangat beragam dan tentu harus segera diperbaiki demi mencapai kesejahteraan sosial yang baik dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.Â
Salah satu problematika pembelajaran pasca pandemi adalah penyesuaian sistem kegiatan belajar mengajar, karena seperti yang kita ketahui bahwa disaat pandemi hampir semua kegiatan menggunakan pembelajaran daring, sehingga disaat sudah mulai kembali bangkit dari pandemi, semua orang dituntut untuk kembali melakukan pembelajaran seperti biasa secara tatap muka atau bisa dengan kolaborasi antara daring dan luring atau yang saat ini disebut dengan Hybrid learning . Hal ini tentu semakin membuat sebagian masyarakat merasa tidak nyaman untuk kembali menyesuaikan diri dengan keadaan yang baru lagi.Â
Berikut beberapa problematika pembelajaran yang dialami para pelajar pasca pandemi yang terjadi di Indonesia :
1.Sistem pembelajaran yang berubah
Para pelajar dituntut terus menerus untuk beradaptasi dengan sistem yang baru, yang mana membuat mereka kadang kewalahan untuk menyerap semua perubahan yang muncul, dan dipaksa harus bisa membawa diri menyesuaikan dalam proses pembelajaran. Pelajar maupun para guru diharuskan peka atau mengerti teknologi, karena walaupun sudah pasca pandemi, teknologi masih semakin dibutuhkan malah tidak jarang banyak peraturan yang mengubah sistem pembelajaran nya menjadi berbasis aplikasi pembelajaran. Dengan terjadinya perubahan ini, mau tidak mau guru dan siswa harus bisa menggunakan perangkat teknologi dan berbagai aplikasi untuk belajar daring maupun luring. Â
2.Beradaptasi Kembali Dengan Keadaan
Dalam proses pembelajaran secara luring atau biasa disebut tatap muka pasca pandemi, banyak sekali para pelajar pada awal pertemuan merasa parno dengan lingkungan sekitar nya, mereka pasti merasa kurang nyaman dan selalu khawatir saat pembelajaran berlangsung karena harus berinteraksi dengan orang-orang dil ingkungan sekitar mereka. Wajar jika siswa masih merasa takut untuk kontak fisik atau mendekati orang lain tanpa memikirkan akan tertular virus Covid-19 atau tidak. Itulah mengapa pandemi Covid-19 pelaksanaannya tidak semudah yang diinginkan.Â
3.Hasil Belajar Menjadi Menurun