Mohon tunggu...
Alto RefaChandra
Alto RefaChandra Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis

Saat ini saya masih menjadi mahasiswa Universitas Brawijaya, selain kuliah saya memiliki kesibukan lain yaitu mendaki gunung dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Lebaran Tahun Ini, Saran Saya Jangan Mudik Dulu

21 Mei 2020   16:58 Diperbarui: 21 Mei 2020   17:13 395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : tirto.id, 2020

Teman-teman semua, kita tahu bahwa lebaran sebentar lagi, pastinya kita memiliki keinginan untuk merayakan lebaran bersama keluarga secara utuh. Saya pribadi sebenarnya juga sangat ingin berkumpul dengan keluarga secara utuh. Lebaran tahun-tahun sebelumnya kami bisa berkumpul dengan keluarga secara utuh, masak lebaran tahun ini tidak bisa berkumpul dengan keluarga secara utuh.

Mungkin ini menjadi momen lebaran pertama bagi saya tidak bisa merayakan lebaran bersama keluarga secara utuh, kakak saya berada di luar kota. Dia tidak bisa pulang ke rumah karena ada virus corona, lebaran tahun ini saya hanya merayakan dengan ibu saja. Teman-teman sejujurnya kakak saya ingin mudik ke rumah, namun tidak diizinkan oleh ibu, ibu memiliki banyak pertimbangan akan hal tersebut.

Awalnya saya tidak bisa menerima keputusan dari ibu, namun lambat-laun saya akhirnya bisa memahami keputusan dari ibu. Menurut saya keputusan ibu sangatlah tepat untuk keadaan seperti ini, terdapat banyak risiko ketika kakak saya memutuskan untuk mudik pada lebaran tahun ini. Dalam rangka menghindari risiko, lebih baik tidak memaksakan untuk mudik pada lebaran tahun ini.

Teruntuk teman-teman apakah kalian tahu risiko yang harus dihadapi ketika tetap memaksakan untuk mudik ?. Saya yakin ada beberapa dari teman-teman yang belum mengetahui risikonya. Teman-teman yang belum mengetahui risikonya tenang saja, disini saya akan memberitahukan khusus kepada kalian semua terkait risiko-risikonya. Risiko yang harus dihadapi ketika kita tetap memaksakan mudik antara lain adalah :

1. Dapat Meningkatkan Penyebaran Virus Corona

Alasan pertama untuk tidak mudik adalah agar terhindar dari penyebaran virus corona. Teman-teman, saat ini kita tidak tahu siapa saja yang terkena virus corona, ada kemungkinan kita sudah tertular dan ada kemungkinan keluarga sudah tertular. Jika ada salah satu pihak yang sebenarnya sudah tertular virus corona, akan sangat membahayakan pihak yang lannya. Bayangkan kalau anda yang positif corona, anda dapat membuat keluarga anda menjadi positif corona juga. Sebaliknya kalau keluarga anda yang positif corona, keluarga anda dapat membuat anda menjadi positif corona juga.

Teman-teman semua, kalian tahu kan bahayanya virus corona, sudah saatnya kalian menyayangi nyama sendiri dan keluarga. Jangan memaksakan untuk mudik pada lebaran tahun ini teman-teman, bersabarlah karena pasti akan ada kesempatan meskipun tidak sekarang. Lebih baik saat ini kalian memprioritaskan kesehatan, karena saat ini kesehatan adalah harta yang paling berharga dibandingkan dengan segalanya.

2. Risiko Pelanggaran Social Distancing

Alasan kedua kenapa kalian tidak disarankan untuk mudik pada lebaran tahun ini, karena ketika kalian tetap memaksakan mudik berarti kalian melanggar social distancing. Social distancing sangatlah penting untuk memutus rantai penyebaran virus corona, maka dari itu penerapannya sangatlah penting. Kita disarankan oleh organisasi kesehatan dunia (WHO) untuk menjaga jarak lebih dari satu meter dengan orang lain.

Ketika kita memaksakan mudik, sangat sulit untuk menerapkan social distancing teman-teman. Saya yakin kita akan sangat kesulitan untuk menjaga jarak dengan pemudik lain, bahkan kemungkinan tidak bisa kalau kita menggunakan jasa transportasi umum. Sangat bahaya kan kalau kita memaksakan untuk mudik. Ketika kita melanggar social distancing, ternyata ada pemudik lain yang positif corona, hal tersebut malah membuat kita menjadi tertular virus corona.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun