Berbicara tentang ramadan tahun ini, saya merasa ada yang berbeda dengan ramadan tahun-tahun sebelumnya. Ramadan tahun ini, seakan-akan kita diberikan ujian yang lebih sulit dari sebelumnya, mungkin Tuhan memiliki tujuan agar hambannya lebih kuat dalam menghadapi setiap cobaan yang ada. Tuhan juga ingin menyadarkan kita, bahwa tidak seharusnya manusia terlena dengan nikmatnya kehidupan di dunia.
Awalnya saya benar-benar mengeluh tentang semua ini, saya merasa ramadan tahun ini sangat-sangat sulit untuk dijalani, kesabaran saya serasa terus diuji. Namun akhirnya saya menyadari bahwa momen sulit ini harus disyukuri. Momen ini suatu saat bisa menjadi pembelajaran untuk kita semua bahwa dunia ini hanya titipan saja dan di dunia ini kita hanya perlu beramal kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Saya pribadi merasa banyak momen sulit di ramadan tahun ini, momen tersulit pada ramadan tahun ini lebih dari satu. Mungkin teman-teman semua juga merasakannya bukan, banyak momen sulit pada ramadan tahun ini. Banyaknya momen sulit pada ramadan tahun ini, membuat saya ingin curhat kepada teman-teman semua. Saya ingin berbagi pada teman-teman, bukan kebahagiaan namun penderitaan. Semoga penderitaan ini segera cepat selesai, teman-teman yang merasa menderita, saya berharap penderitaan teman-teman juga semoga cepat selesai.
1. Tidak Bisa Berkumpul Dengan Keluarga Secara Utuh
Ramadan tahun ini, apakah teman-teman bisa berkumpul dengan keluarga ? apakah bisa berkumpul namun tidak secara utuh ?. Saya sebenarnya bisa berkumpul dengan keluarga teman-teman, namun tidak secara utuh. Kakak saya tidak bisa pulang pada ramadan tahun ini, kakak saya mematuhi himbauan yang diberikan pemerintah untuk tidak pulang kampung ataupun mudik.
Kakak saya yang tidak bisa pulang, membuat saya di rumah hanya dengan ibu saya. Berbuka hanya dengan ibu saya, sahur hanya dengan ibu saya, menjalani hari-hari ramadan hanya dengan ibu saya. Sebenarnya saya benar-benar menderita karena ini, tidak bisa berjumpa dengan kakak saya. Padahal bulan ramadan adalah bulan yang pas untuk kita semua berkumpul dengan keluarga.
Cara mengatasi rindu hanya dengan video call saja, namun apakah video call bisa mengobati rasa rindu. Menurut saya pribadi tidak teman-teman, hal yang bisa mengobati rasa rindu adalah ketika kita bisa berkumpul bersama lagi, tidak ada jarak yang memisahkan. Saat itulah momen akan menjadi lebih istimewa, namun saya sadar teman-teman, penderitaan saya tidak sebanding dengan kakak saya. Saya tahu bahwa kakak saya lebih menderita dibandingkan saya, dia sudah lama tidak ketemu dengan keluarga, ingin bertemu tapi harus terhalang corona.
2. Tidak Bisa Pergi, Hanya Bisa di Rumah Aja
Momen tersulit yang kedua pada ramadan tahun ini adalah karena adannya corona, saya tidak bisa pergi kemanapun, saya hanya bisa di rumah aja. Padahal saya tipikel orang yang suka pergi keluar rumah entah ke kedai kopi ataupun ke tempat hiburan. Kalian bisa bayangkan bukan menderitanya ? saya benar-benar menderita pada ramadan tahun ini teman-teman. Saya dahulu selalu keluar rumah hanya untuk ngabuburit ataupun berbuka puasa bersama, namun sekarang karena adannya corona jadi tidak bisa.
Kadang saya ketika melihat kegiatan orang-orang di media sosial, saya merasa iri teman-teman. Saya melihat orang-orang di media sosial masih bisa keluar rumah, masih bisa menikmati ramadan di luar rumah, tanpa takut akan yang namanya corona, mereka seakan-akan tidak takut penularan virus corona. Sungguh membuat saya iri, ingin rasannya saya juga bisa pergi keluar rumah seperti mereka.