Mohon tunggu...
Alto RefaChandra
Alto RefaChandra Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis

Saat ini saya masih menjadi mahasiswa Universitas Brawijaya, selain kuliah saya memiliki kesibukan lain yaitu mendaki gunung dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Ramadan Tahun Ini, Bagaimana Keadaan Harga Bahan Pangan di Daerah Saya?

29 April 2020   13:22 Diperbarui: 29 April 2020   13:34 360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : www.netralnews.com, 2020

Akhirnya besok hari telah tiba, saya duduk di depan teras rumah sambil menunggu penjual sayur keliling lewat ke rumah saya. Akhirnya setelah sekian lama menunggu, penjual sayur keliling lewat juga. Saya akhirnya memutuskan belanja sambil melakukan wawancara tanpa sepengetahuan penjual sayur keliling tersebut.

Hasil dari wawancara saya kepada penjual sayur keliling mendapatkan hasil bahwasannya terdapat harga bahan pangan yang turun dan terdapat bahan pangan dengan harga yang naik. Penjual sayur keliling menginformasikan bahwasannya harga bahan pangan yang turun paling parah adalah daging ayam potong, daging ayam potong seperti tidak ada harganya sama sekali di tengan pandemi corona ini. Selain daging ayam potong, harga telur dan cabai juga menurun ketika ada pandemi corona ini. Penjual sayur keliling juga memberitahukan kalau ditengah pandemi corona ini, harga bawang merah dan putih malah menaik dengan tinggi.

Saya merasa sedih teman-teman ketika melakukan wawancara kepada penjual sayur keliling, dia sangat berharap bahwasannya pandemi corona ini agar segera pergi. Mereka merasa pendapatannya menurun drastis karena adannya pandemi corona ini. Mereka mau berhenti berjualan, tapi takut nantinya keluarga di rumah makan apa ?. Mereka tetap berjualan, tapi malah banyak ruginya, terasa hanya membuang-buang tenaga saja. Sungguh sedih ya teman-teman, cerita dari penjual sayur keliling di daerah saya.

Nah, sudah dua pihak yang saya wawancarai, saya merasa tidak mungkin kalau harus berhenti disini. Saya ingin mewawancarai beberapa pihak lagi, saya berfikir sejenak untuk memikirkan siapa yang akan diwawancarai lagi. Oke, akhirnya saya mendapatkan ide untuk mewawancarai beberapa pedagang bahan pangan di pasar.

Saya besok harinya langsung datang ke pasar di daerah rumah saya, saya mendatangi penjual ayam potong. Ketika saya membeli ayam potong di tempat tersebut, penjualnya kelihatan senang sekali. Sambil bercerita dengan saya yang intinya menginformasikan kalau sekarang penjualan ayam potong menurun mas, dulu saya bisa menjual 20 ayam potong sehari, sekarang 10 ayam potong saja sulit mas. Padahal harga ayam potong saat ini juga menurun drastis mas dari pada hari-hari sebelum adannya corona.

Saya juga memutuskan belanja bawang putih dan bawang merah, saya mendapatkan informasi bahwa kenyataannya harga bawang puting dan bawang merah naik tinggi ketika bulan ramadan. Saat di pasar saya juga mendapatkan informasi bahwa harga gula juga naik daripada hari-hari sebelumnya. Menurut pedagang penyebab utamanya karena kesediaannya saat ini yang sudah langka dibandingkan pada hari-hari sebelumnya.

Saya disana juga melakukan wawancara kepada penjual telur dan cabai. Kedua penjual tersebut kompak menginformasikan bahwasannya harga telur dan cabai ketika bulan ramadan turun. Oke teman-teman, itulah hasil wawancara yang saya lakukan kepada penjual bahan pangan di pasar.

Nah, ketika wawancara ini ingin kuakhiri teman-teman, aku kepikiran akan satu hal nih teman-teman, coba teman-teman tebak apa sih yang ku pikirkan. Teman-teman nyerah ? jawabannya adalah saya ingin melakukan wawancara terakhir ke peternak ayam di daerah rumah saya. Saya ingin memastikan apasih penyebab utama harga ayam potong bisa menurun drastis seperti ini.

Oke, langsung saja setelah ke pasar, saya putuskan untuk pergi kesana. Saya kenal baik dengan peternak ayamnya, jadi tidak ada perasaan ragu waktu datang ke rumahnya. Saya mengajak beliau sharing, beliau akhirnya bercerita bahwa harga ayam memang turun drastis. Hal tersebut membuat saat ini banyak peternak ayam yang terpaksa harus gulung tikar, sungguh sedihnya.

Penyebab utamanya menurut beliau adalah saat ini kesediaan ayam potong sangat banyak, namun permintaannya sangat sedikit. Itulah faktor utama yang membuat peternak ayam menjadi banyak yang gulung tikar. Selain itu ditambah lagi adannya peraturan yang membuat peternak ayam tidak bisa memasarkan produknya di luar Kota karena pandemi corona, jadi terpaksa mereka hanya menjual di daerah sekitar saja.

Sungguh, ketika mendengar ceritannya, saya benar-benar merasa bahwa malang sekali nasibnya. Namun saya harus bagaimana ? saya tidak bisa membantu apa-apa, saya hanya memiliki kemampuan untuk mendoakan beliau saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun