"Bulan Terbelah di Langit Amerika" merupakan novel karya Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra yang menceritakan mengenai perjalanan kehidupan Hanum dan Rangga, sepasang suami-istri beragama Islam dan apa yang mereka temukan saat mereka mengunjungi Amerika Serikat untuk penelitian Hanum mengenai artikel "Apakah dunia akan lebih baik tanpa agama Islam". Untuk menelaah karya diatas, membutuhkan penjelasan mengenai apa itu kritik sastra dan teori -- teori pendekatan di dalam kritik sastra yang biasa digunakan dalam kritik sastra. Yang pertama adalah pendekatan strukturalisme, dimana unsur budaya manusia harus dipahami dalam hal hubungan mereka dengan yang lebih besar, sistem secara menyeluruh, atau umum yang disebut struktur. Yang kedua adalah post-strukturalisme, yang merujuk pada pikiran yang muncul akibat ketidakpuasan atau ketidaksetujuan pada pemikiran sebelumnya yaitu strukturalisme. Yang ketiga dan terakhir adalah pendekatan feminisme, dimana pemikiran yang menggunakan gerakan perempuan atau kesetaraan hak pria dan wanita dalam karya tersebut.Â
Kritik pun dibagi dalam 4 bagian, yang pertama adalah kritik mimetik, yang bertolak pada pandangan bahwa suatu karya sastra adalah gambaran atau rekaan dari dunia dan kehidupan manusia. Yang kedua adalah kritik pragmatik, melihat kegunaan suatu karya sastra dan dilihat dari segi hiburan, estetika, pendidikan, dan hal lainnya. Yang ketiga adalah kritik ekspresif, menekankan pada analisis pada kemampuan pengarang dalam mengekspresikan atau menuangkan idenya dalam wujud sastra. Yang keempat dan terakhir adalah kritik objektif, melihat karya sastra sebagai karya yang berdiri sendiri.Â
Novel "Bulan Terbelah di Langit Amerika" jika dianalisis memiliki unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik, seperti yang akan dijelaskan dibawah;
Unsur Intrinsik :
Tema :
Tema yang diusung dalam novel / karya sastra diatas adalah agama dan perjalanan hidup Hanum dan Rais. Jika dilihat lebih dekat, agama merupakan bagian penting dalam kehidupan Hanum dan Rais. Hanum adalah seorang jurnalis beragama Islam yang bekerja di perusahaan surat kabar Austria dan ditugaskan untuk membuat artikel "Apakah dunia akan lebih baik tanpa Islam" dan perjalanan membawanya ke Amerika Serikat dimana ia menemukan jawaban atas segala masalah yang ada dari artikel yang sedang dibuatnya, tentu saja dengan bantuan dari narasumber -- narasumber yang dia dapat seperti Julia Collins, seorang Amerika yang menjadi mualaf di negerinya sendiri. Philipus Brown, orang yang diinginkan Rangga untuk menjadi dosen tamu di universitasnya, menemukan dirinya kembali setelah 9/11. 9/11 dan pertanyaan mengenai apakah Islam merupakan bagian dari dunia yang bisa atau tidak bisa terpisahkan. Dua kejadian diatas mempertemukan tokoh -- tokoh di dalam novel ini dan membentuk kepribadian mereka kearah yang lebih baik.Â
PenokohanÂ
Hanum : Keras kepala, teguh pada pendiriannya, baik, bersahabat, teguh terhadap perintah agamanya.Â
Rangga : Juga keras kepala, namun lebih sabar daripada istrinya dan lebih bersahabat dan sama -- sama teguh pada pendirian. Bisa dianggap istrinya lebih agamis daripada dirinya sendiri, mungkin karena perbedaan lingkungan di Austria yang mereka berdua tempatkan.Â
Julia Collins : Seorang mualaf yang mengetahui seluk -- beluk mengenai apa yang terjadi pada agama Islam dan orang -- orang Muslim di Amerika. Orang yang baik.
Ibrahim : Suami Azima, seorang yang baik, menyayangi istrinya, dan membantu dalam segala hal. Sealings orang yang mengubah kehidupan Michael Jones dan Philipus Brown.Â