Kesejahtraan guru selalu menjadi salah satu isu hangat yang dibahas dan dijanjikan oleh para politisi setiap kali kontestasi pemilihan umum berlangsung. Para politisi yang berkepentingan mendulang suara selalu menjanjikan kesejahteraan kepada para guru dalam setiap narasi politiknya.
Namun sayangnya, janji kesejahteraan guru tersebut belum sepenuhnya terealisasi dengan baik. Semuanya masih dipandang sebagai janji manis yang hanya terucap ketika masa kampanye saja. Ketika masa kampanye sudah selesai, janji kesejahteraan guru yang diucapkan para politisi pun hanya menjadi angin lalu saja.
Hal tersebut senada dengan apa yang disampaikan Heru Purnomo (Sekjen FSGI) dalam sebuah talkshow di salah satu TV yang menyatakan bahwa janji politik tentang kesejahteraan guru sering kali para guru dapatkan, namun semuanya belum terealisasi sepenuhnya.
Menyoal kesejahteraan guru yang selama ini sering diangkat ketika masa pemilu berlangsung. Sesungguhunya kesejahteraan yang diharapkan para guru tidak hanya melulu tentang sebarapa besar gaji yang nantinya akan diterima oleh para guru.
Namun juga mengenai aspek lain yang menunjang kesejahteraan guru secara utuh. Seperti kebebasan akademik, perlindungan profesi guru dan kondisi kerja. Beberapa aspek tersebut mungkin selama ini jarang dibahas ketika menyinggung kesejahteraan guru.
Dalam sebuah artikel "Memaknai Kembali Arti Kesejahteraan Guru" karya Fahriza Marta yang mengutip Jurnal Review Educational Research, menjelaskan terdapat 4 faktor yang berkontribusi terhadap kesejahteraan guru.
Faktor Keamanan Ekonomi
Faktor keamanan ekonomi meliputi keamanan penghasilan yang memadai, jaminan sosial untuk kesehatan dan hari tua (pensiun) serta kepastian masa jabatan dalam posisi tertentu.
Kesejahteraan memang sangat identik dengan kondisi ekonomi yang aman, oleh karenanya penghasilan guru yang memadai dan masa tua guru yang terjamin menjadi faktor yang memberikan kontribusi besar terhadap kesejahteraan guru.
Faktor keamanan ekonomi ini menjadi faktor utama yang sering menjadi sorotan dan pembahasan ketika berbicara dan membahas tentang kesejahteraan guru.
Faktor Kemampuan Profesional