Isu mengenai penyebaran hoaks atau informasi yang tidak benar atau bohong sedang ramai diperbincangkan publik. Berbagai program untuk menghentikan penyebaran hoaks ini sudah mulai digalakan oleh berbagai pihak, termasuk oleh pemerintah.
Namun demikian upaya paling penting dalam menangkal hoaks ini terdapat pada peran masyarakat. Melalui masyarakat yang melek akan informasi dan segala yang berkaitan dengannya, penyebaran hoaks bisa diberantas dan ditangkal.
Masyarakat yang melek atau masyarakat literate bisa dimulai dari lingkup kecil, yakni mulai dari diri sendiri, keluarga, lingkungan sekitar rumah dan masyarakat luas. Lalu seperti apa masyarakat literate itu?
Masyarakat Literate
Dalam Cambridge Dictionary, secara sederhana literate memiliki arti able to read and write. Dalam arti yang lebih luas, literate dapat diartikan dalam beberapa narasi sebagai berikut : 1) having knowledge of a particular subject, or a particular type of knowledge, 2) having a good education or showing it in your writing, 3) having a basic skill or knowledge of a subject.
Merujuk pada beberapa arti mengenai literate tersebut, maka untuk menjadi masyarakat literate diperlukan beberapa kriteria yang harus melekat pada dirinya, kriteria tersebut antara lain sebagai berikut :
Pertama, mampu membaca dan menulis.
Banyak orang yang bisa membaca, namun sedikit yang bisa memahami apa yang dibacanya kemudian menerapkannya dalam konteks yang berbeda dan lebih nyata. Masyarakat literate harus mampu membaca disertai dengan kemampuan memahami isi bacaan dan menerapkan apa yang dibacanya dalam berbagai situasi dan kondisi yang berbeda.
Penerapan dalam situasi dan kondisi berbeda ini dapat diartikan menuangkan isi bacaan yang sudah dipahami dalam bentuk lain, misalnya dalam bentuk tulisan atau tindakan nyata.
Masyarakat literate harus mampu melakukan hal tersebut sehingga hasil dari membacanya akan bermanfaat tidak hanya untuk dirinya tetapi untuk orang lain juga. Hasil membacanya akan tampak pada ide atau gagasan yang tertuang dalam tulisan, atau tampak nyata melalui tindakan dalam kehidupan sehari-hari.
Kedua, memiliki pengetahuan atau wawasan serta keterampilan yang mumpuni mengenai suatu bidang.