Mohon tunggu...
Abdul Latip
Abdul Latip Mohon Tunggu... Dosen - Pembelajar

Belajar sepanjang Hayat | Lecture | alatip0212@gmail.com |

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tentang Mengajar, dari Jenuh sampai Pahala

28 Juli 2018   20:27 Diperbarui: 28 Juli 2018   20:48 638
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tentang Mengajar, dari kejenuhan sampai pahala

Mengajar merupakan bagian yang melekat pada diri seorang guru dan menjadi aktivitas rutin yang bisa berlangsung sampai puluhan tahun. Karena menjadi aktivitas yang dilakukan terus berulang, terkadang seorang guru untuk mengajar tidak perlu lagi melakukan persiapan. 

Namun dalam pemaknaan yang lebih luas, mengajar merupakan aktivitas yang bisa dilakukan oleh siapapun. Berikut ini merupakan lima hal tentang aktivitas mengajar yang mungkin tidak semua orang tahu.

Pertama, Mengajar Merupakan Aktivitas yang Menjenuhkan. Jika proses mengajar tidak menggunakan seni dan variasi maka sudah dipastikan aktivitas tersebut akan menjadi sesuatu yang menjenuhkan. 

Bayangkan saja, selama puluhan tahun mengajarkan materi yang sama tanpa ada perubahan yang terlalu signifikan dari segi kontennya. Maka disini lah pentingnya memainkan peran sebagai guru yang kreatif, guru yang mampu mengemas konten pelajaran dengan segala cara kekinian yang unik dan inovatif sehingga tidak merasa jenuh ketika mengajarkannya.

Kedua, Mengajar Merupakan Proses Belajar yang Bermakna. Jika kita ingin menguasai suatu konten dari pengetahuan, maka cara terbaik yang bisa dilakukan adalah dengan mengajarkan konten tersebut kepada orang lain. 

Dengan mengajar akan banyak yang kita lakukan, diantaranya mempersiapkan konten secara maksimal sehingga apa yang disampaikan kepada orang lain bisa diserap dan mudah dicerna dengan baik. Dengan mengajar (menyampaikan konten) secara langsung kepada orang lain akan membuat kita lebih mengingat dan menguasai mengenai pengetahuan tersebut dibandingkan hanya sekedar mengetahui saja tanpa diajarkan kepada orang lain. Disinalah kebermaknaan akan suatu pengetahuan dapat kita capai.

Ketiga, Mengajar tidak Sekedar Transfer Pengetahuan. Bagi seorang guru, aktivitas mengajar yang dilakukan hendaknya tidak sekedar transfer pengetahuan dari guru kepada siswa. Dalam mengajar, guru perlu memperhatikan hal lain sehingga tidak sekedar pengetahuan saja yang didapat oleh siswa. Mengajar harus dibarengi dengan penanaman karakter dan pengembangan pola pikir serta keterampilan siswa. Disini lah tantangan bagi guru agar bisa mengemas pembelajaran yang mampu mengintegrasikan transfer pengetahuan dengan aspek lain seperti penanaman karakter dan pengasahan keterampilan (soft skill dan hard skill).

Keempat, Mengajar Merupakan Aktivitas Olah raga, Olah rasa dan Olah pikir. Dalam aktivitas mengajar, guru menggerakan seluruh anggota tubuh demi pembelajaran yang menarik dan tidak membosankan. Tangan yang bergerak memeragakan, kaki yang terus melangkah, dan kepala yang selalu bergerak merespon setiap saat, menjadi aktivitas yang jarang disadari menjadi bagian dari olah raga ketika mengajar. 

Tidak hanya sekedar aktivitas anggota tubuh, saat mengajar pun ada aktivitas yang tidak kalah penting yaitu mengolah rasa. Ketika mengajar berbagai rasa bercampur aduk mulai dari rasa bahagia, suka, duka, sedih, jengkel, marah, gemas dan rasa lainnya. Disini lah seorang guru akan mengolah rasa yang bisa saja muncul ketika aktivitas mengajar berlangsung. 

Selain olah raga dan olah rasa, dalam mengajar pun memerlukan olah pikir. Untuk melaksanakan pengajaran yang maksimal diperlukan olah pikir dalam merencanakan dan merancang pembelajaran, ketika pelaksanaan pembelajaran dan tentunya pasca pembelajaran. Olah pikir akan selalu dilaksanakan oleh guru agar aktivitas mengajar yang dilaksanakan berjalan baik dan bermakna bagi siswa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun