Mohon tunggu...
Abdul Latip
Abdul Latip Mohon Tunggu... Dosen - Pembelajar

Belajar sepanjang Hayat | Lecture | alatip0212@gmail.com |

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

"Prior Knowledge", Pondasi untuk Membangun Pembelajaran Bermakna

28 April 2018   16:56 Diperbarui: 28 April 2018   17:49 1297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : alimsumarno.com

Prior Knowledge : Pondasi Untuk Membangun Pembelajaran Bermakna

 

"Prior Knowledge merupakan pengetahuan awal yang dimiliki seseorang sebelum proses belajar di kelas dilakukan, prior knowledge ini diperoleh dari pengalaman yang dilalui seseorang sepanjang hidupnya. Jika prior knowledge ini dikelola dengan baik dalam pembelajaran, bukan tidak mungkin prior knowledge ini akan menjadi pondasi dalam pembelajaran yang lebih bermakna"

Dalam setiap memulai pembelajaran di kelas, guru melakukan tahap apersepsi sebagai langkah untuk menyiapkan siswa dalam mendapatkan pembelajaran. Pada tahap apersepsi ini ada hal yang penting diperhatikan oleh guru, yaitu prior knowledge. Guru sebaiknya tidak memposisikan siswa seperti "gelas kosong" yang tidak mengetahui apa-apa mengenai konsep yang akan dipelajari ketika memulai pembelajaran. Guru harus meyakini bahwa setiap siswa memiliki prior knowledge yang mereka dapatkkan melalui berbagai cara, baik dari pengalaman hidupnya maupun dari hasil baca dari buku dan sumber lainnya.

Perjalanan hidup yang dialami oleh siswa dalam lingkungan keluarga, masyarakat dan lingkup yang lebih luas lagi akan menghasilkan sebuah pengalaman yang bisa memiliki keterkaitan dengan konsep yang akan dipelajari di Kelas. Melihat fenomena alam, meraskan kejadian alam atau sosial secara langsung, mendengar berita dari berbagai media elektronik, cetak atau mendengar langsung dari mulut ke mulut akan direkam dan disimpan dalam pikiran siswa. 

Boleh jadi apa yang mereka lihat, dengar, saksikan dan rasakan akan menjadi bentuk pengetahuan (prior knowledge) yang memiliki keterkaitan dengan konsep-konsep yang akan dipelajari di Kelas. Pengetahuan ini lah yang harus dikelola oleh guru ketika mengawali pembelajaran di Kelas, sehingga siswa akan tertarik mempelajari konsep yang akan diajarkan karena memiliki makna dan keterkaitan dengan kehidupan mereka.

Pengelolaan prior knowledge secara benar oleh guru akan menjadikan pondasi untuk membangun pembelajaran yang lebih bermakna, yakni 1) Pembelajaaran yang mampu membuat siswa mengkaitkan antara konsep yang dipelajari dengan konsep sebelumnya atau kondisi nyata, 2) Pembelajaran yang mampu membuat siswa memahami konsep secara utuh, 3) Pembelajaran yang mampu membuat siswa menerapkan konsep pada kondisi yang berbeda dan dalam kehidupan nyata. 

Berdasarkan pemaparan tersebut, maka pembelajaran bermakna akan menjadikan siswa tidak hanya sekedar memahami dan menyimpan konsep dalam waktu singkat dan tidak bisa diterapkan pada kondisi berbeda, namun demikian pembelajaran bermakna akan membuat siswa memahami dan menyimpan pengetahuan dalam waktu lama dan mampu diterapkan dalam kondisi berbeda dan nyata.

Untuk membangun pembelajaran bermakna tersebut, berikut beberapa hal yang harus diperhatikan guru dalam pengelolaan prior knowledge agar prior knowledge ini bisa dijadikan sebagai pondasi untuk membangun pemahaman bermakna pada siswa, 1) Guru harus mampu merancang kegiatan awal pembelajaran yang bisa meng-ases prior knowledge yang dimiliki siswa, 2) Guru harus memiliki pengetahuan mengenai berbagai aplikasi, fenomena alam, dan fenomena sosial di masyarakat yang memiliki kaitan dengan konsep yang akan diajarkan di kelas, 3) Guru harus mampu mengkaitkan  prior knowledge yang sudah dimiliki siswa dengan konsep yang akan diajarkan di kelas. Jika pengelolaan prior knowledge dilaksanakan dengan baik oleh guru, maka pembelajaran yang dilaksanakan di kelas akan lebih bermakna dan siswa pun akan mendapatkan pengetahuan yang lebih bermakna juga,

Selain bisa dijadikan sebagai modal untuk pondasi dalam membangun pembelajaran bermakna, prior knowledge yang sudah tertanam dalam pikiran siswa pun merupakan tantangan bagi guru, karena prior knowledge yang dimiliki siswa tidak selalu sesuai dengan konsep yang seharusnya. Terkadang prior knowledge yang dimiliki siswa bersifat miskonsepsi, maka disinilah peran penting guru untuk menyesuaikan prior knowledge dengan konsep yang seharusnya sehingga prior knowledge yang sudah tertanam dalam pikiran siswa bisa sejalan dengan konsep yang seharusnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun