Tahun politik akan segera tiba dengan diawali pilkada serentak d1 171 wilayah Indonesia, yakni 17 pemilihan gubernur, 39 wali kota dan 115 bupati. Tahapan pilkadanya sendiri sudah mulai dilaksanakan sejak bulan september 2017.Â
Pada tahun 2018 suhu politik diprediksi akan memanas karena pilkada serentak yang dilaksanakan terdapat di daerah-daerah yang menjadi lumbung suara pemilu presiden 2019. Setiap partai sudah mulai merancang strategi dan turun ke masyarakat demi meraup suara pada pilkada serentak 2018 dan pilpres 2019. Lantas akan kah demokrasi yang sehat terwujud di pilkada 2018 dan pilpres 2019?
Demokrasi yang sehat sendiri didasarkan pada pemikiran masyarakat yang memiliki pengetahuan yang luas dan mampu berpikir kritis sehingga mampu membuat keputusan yang bijak dan rasional.Â
Untuk mewujudkan demokrasi yang sehat tidak semudah membalikan telapak tangan, tantangannya sangat banyak karena menyangkut banyak orang dan banyak kepentingan. Pada artikel ini akan dibahas mengenai literasi sains sebagai salah satu modal bagi masyarakat untuk mewujudkan demokrasi yang sehat.
Kenapa harus Literasi Sains? Literasi sains tidak sekedar pengetahuan dan pemahaman akan konsep sains, lebih dari itu literasi sains merupakan proses yang diperlukan untuk pengambilan keputusan pribadi, partisipasi dalam urusan kewarganegaraan, budaya, Â dan keterlibatan dalam masalah ekonomi. Dalam kaitan dengan demokrasi yang lebih sehat, literasi sains memiliki peran penting dalam pengambilan keputusan seorang warga negara untuk memutuskan sikap politiknya mengenai pilihan kandidat yang bertarung.Â
Pada beberapa artikel penelitian disebutkan bahwa masyarakat yang memiliki literasi sains yang baik akan mampu memutuskan sebuah pilihan dalam memilih kandidat politik yang didasarkan pada berbagai hal yang bersifat rasional. Selain itu masyarakat yang memiliki literasi sains yang baik pun akan mengambil keputusan didasarkan pada berbagai sudut pandang dan multi disiplin ilmu.Â
Lebih jauh lagi, masyarakat yang memiliki literasi sains yang baik akan menentukan pilihan kandidat politiknya tidak hanya untuk kepentingan dirinya sendiri, melainkan memikirkan juga kepentingan generasi yang akan datang.
Lalu bagaimana Literasi Sains bisa menjadi salah satu usaha untuk mewujudkan demokrasi yang sehat? Literasi sains terdiri dari empat domain, yaitu konteks, pengetahuan, keterampilan dan sikap. Dari berbagai domain tersebut terdapat berbagai keterampilan yang bisa menjadi bekal masyarakat dalam pengambilan keputusan pribadi mengenai kandidat politik, keterampilan tersebut antara lain :
Menjelaskan Fenomena dan Fakta Ilmiah
Banyak cara yang dilakukan oleh para kandidat untuk menarik perhatian para pemilih, masyarakat harus cermat dalam melihat cara-cara yang dilakukan oleh para kandidat agar tidak terbuai dengan janji-janji kampanye.Â
Kemampuan menjelaskan fenomena dan fakta ilmiah diharapkan menjadi modal bagi masyarakat dalam mencermati dan melihat cara-cara yang dilakukan para kandidat. Setidaknya kemampuan menjelaskan fenomena ini akan mampu menjadikan masyarakat lebih cerdas dan selektif dalam melihat gelagat kandidat yang bersifat faktual serta natural atau hanya sekedar pura-pura saja.