Mohon tunggu...
althafunnisa anna
althafunnisa anna Mohon Tunggu... -

awali hidup meski hanya dari sebuah mimpi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hanya Bertahan

25 Oktober 2014   20:34 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:45 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tergelimpang lusuh diatas usang yang kumuh
Berselimut beku yang membuat lawan luruh meringkuh
Mencoba memejam mata meski dalam riuh gemuruh
Tak dirasa luka yang sebenarnya bisa membunuh
Tak boleh gentar dan harus tetap tangguh
Meski berlindung atap yang kapanpun bisa runtuh
Mencoba bertahan meski tak tahu sampai kapan
Menapaki jalan tanpa adanya sebilah harapan sebagai perlindungan
Dan disamping rel kereta berdiri bangunan-bangunan
Disanalah dijadikan pondasi terciptanya harapan yang memaksakan
Dari mata-mata sayu itu membisu ribuan kata keinginan
Kata-kata yang tidak dapat berbicara, karena mulut ditutup rapat oleh tambalan-tambalan
Bukan mereka tidak ingin melawan
Hanya saja tidak punya alat sebagai wadah perjuangan
Melawan gurita-gurita raksasa yang melahab habis kehidupan
Dan kini yang bisa dilakukannya hanyalah mencoba tetap bertahan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun