"yah?"
Ayahnya tidak menengok ke arah gadis itu, gadis itu ingin mengambil sebuah buku lagi. Ia sudah membolak balik halaman buku itu secara terus menerus, dan kali ini ia benar-benar sudah bosan dengan buku kecil itu. sebuah buku yang memiliki halaman lebih banyak, itu yang gadis itu ingini.
Tapi ayahnya tetap fokus membaca bukunya, buku yang kelihatannya menarik, namun tidak dimengerti oleh gadis itu.
baiklah, mungkin inilah saatnya aku ambil sendiri.. mungkin begitulah yang gadis itu katakan dalam hatinya.
Ia berjalan menelusuri rak buku penuh dengan rasa penasaran yang tinggi, tidak ada rasa keraguan dalam dirinya, namun tetap saja kehadiran pemuda itu membuatnya sedikit waspada. Ada rasanya ia ingin berteriak kencang jika pemuda itu melakukan tindah hal yang buruk kepadanya.
Namun, anak itu tak sengaja tergelincir karena ia tidak berhati-hati dalam melangkah. Pemuda itu secara tiba-tiba datang dan mulai merapihkan bukunya, ia bertanya kepada gadis itu soal keadaannya dan mulai membantunya untuk berdiri lagi.
Masih sakit?
Pemuda itu membiarkan ia duduk terlebih dahulu baru ia akan berdiri setelah ia sudah sedikit lebih baik.
Pemuda itu membantunya meletakan buku itu dan membantu mencarikannya sebuah buku yang gadis itu inginkan. Sebuah buku keluar, buku itu akan bercerita tentang lutung kasarung dan berbagai kisah kerajaan yang pernah ia datangi.
Gadis itu sangat menyukainya, ia mengucapkan terimakasih kepadanya. pemuda itu mengiyakannya, ia membiarkan gadis itu kembali kepada ayahnya.
"yah, aku dapat buku ini"