Media online merupakan sebuah kata yang tidak asing lagi untuk didengar, mulai dari yang muda sampai yang sudah tua semuanya pasti pernah mendengar kata tersebut. Namun sekarang karena adanya media online muncul sebuah kegiatan baru yang bernama Jurnalisme Online.
Apa itu jurnalisme online?
Sejarah singkat jurnalisme onlineÂ
Jurnalisme online dimulai pertama kali oleh Mark Druge yang pada 19 Januari 1998, menyebarkan informasi mengenai perselingkuhan yang dilakukan oleh presiden Amerika Serikat, Bill Clinton dengan Monica Lewinsky  melalui internet dan alhasil berita tersebut tersebar luas. Semua orang yang mengakses internet pun segera mengetahui bagaimana cerita "Monicagate" yang juga dikenal dengan sebutan "Monica Scandal" dan "Sexgate" tersebut. Hal itu dianggap sebagai awal munculnya Jurnalisme Dalam Jaringan atau Daring (online), kemudian berkembang di berbagai negara.
10 Elemen Jurnalisme
Terdapat10 elemen yang wajib untuk kamu ketahui, karena jurnalisme daring ini merupakan sebuah seni untuk meramu 10 elemen ini dengan sedemikian rupa , lalu menyajikannya kepada publik melalui media yang terus berinovasi. Kesepuluh elemen ini adalah:
- Kewajiban pertama jurnalisme adalah pada kebenaran
- Loyalitas pertama jurnalisme adalah kepada warga
- Â Esensi jurnalisme adalah disiplin verifikasi
- Â Jurnalis harus tetap independen dari pihak yang mereka liput
- Â Jurnalis harus melayani sebagai pemantau independen terhadap kekuasaan
- Â Jurnalisme harus menyediakan forum bagi kritik maupun komentar dari publik
- Â Jurnalisme harus berupaya membuat hal yang penting itu menarik dan relevan
- Â Jurnalis harus menjaga agar beritanya komprehensif dan proporsional
- Â Jurnalis memiliki kewajiban untuk mengikuti suara nurani mereka
- Warga juga memiliki hak dan tanggung jawab dalam hal-hal yang terkait dengan
- berita
Tantangan Media Online
Karena sifat daring atau "online" ini merupakan hal yang baru didalam tanah air, maka masih banyak tantangan-tantangan yang datang dan harus kita lewati, misalnya:
- Kecepatan informasi, hal ini terjadi karena persaingan media online adalah mengenai kecepatan, siapa cepat maka dia yang akan banyak dilihat. Disisi lain hal ini membuat media online menghilangkan akurasi dari berita tersebut atau bisa dibilang berita tersebut menjadi tidak jelas dan tidak layak diunggah.
- Kedangkalan berita, karena media online berbasis klik, para pembuat konten terkadang menjadi pengejar klik, membuat berita-berita murahan yang hanya dipenuhi dengan sensasi dan pancingan klik yang pada akhirnya membahayakan kualitas literasi dalam tanah air itu sendiri.
Sumber:
Pasopati, G. Membedah Jurnalisme Online. ayomenulisfisip