Hidup yang dijalani sebagai kompetisi bikin cape dan bisa menghalalkan segala cara. Kejadiannya sepintas dinamis dan menantang. Akan tetapi ketika tenang menengok kembali, ada rasa penyesalan kenapa melakukan pelanggaran terhadap aturan dengan biasa saja?! Pengalaman ini disadari oleh duet pasangan suami isteri Bajingko Tupai dan Skuirelita. Ketika masih ambisius mereka menghalalkan segala cara. Dari sana muncul ujaran ‘sepandai-pandai tupai melompat, akhirnya gawal juga’. “Apa faktor utama berubahan itu?” Juniors antusias ingin belajar.
Dengan tenang Bajingko dan Skuirelita menjelaskan. Awalnya mereka terobsesi dengan pertanyaan ‘Siapa paling Kuat?’ Mati-matian mereka ingin disebut paling kuat. Ternyata ketika sudah tercapai, bosan dan sepi juga. Sebab tujuan hidup hanya untuk kompetisi dan bertanding dengan yang lain. Padahal ada banyak aspek yang perlu dikelola dengan baik agar lebih dalam dan luas makna kehidupan yang adalah anugerah ini. Kesadaran inilah yang membuat Bajingko dan Skuirelita terus belajar memperdalam kualitas hidup. Akhirnya mereka sadar bahwa yang paling kuat adalah Sang Pencipta. Dialah asal dan tujuan semua mahkluk hidup. Itulah yang menjadi faktor utama perubahan.
Dalam kesadaran penuh ini, Bajingko dan Skuirelita ingin lebih berbakti pada kehidupan di alam semesta. Mereka jadi lebih setia pada hal kecil. Mengikuti proses lebih mendorong mereka sabar mengikuti jalur perubahan tiap individu. Kekuatan hakiki ada pada keyakinan diri yang disandarkan sepenuhnya pada Yang Ilahi. Ungkapan hati diwujudkan pada tatalaksana perilaku menghargai individu lain. Memberi kesempatan yang lain duluan, dengan sadar dilakukan. Menolong siapa saja yang butuh bantuan dilakukan dengan tulus ikhlas tanpa pamrih. Cinta yang besar inilah yang memampukan Banjingko dan Skuirelita konsisten menata diri. Hasilnya mereka layak dicontoh.
Apa yang dilakukan ini menginspirasi banyak Juniors yang kadang masih susah ‘move on’ ketika abis mengalami kekecewaan dan kegalauan. Terpuruk pada kegagalan bisa diatasi dengan semangat berdamai dengan diri dulu karena sadar di dalam diri ada Sang Pencipta yang menjadikan kualitas hidup terus berkembang. Satu lagi dari Komunitas Ini. Di sini bisa! Di situ?
Saatnya mendengarkan suara hati…
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI