Mohon tunggu...
Antonius Lucas Subekty
Antonius Lucas Subekty Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Isteri Lusiana Maria Widya Permana Sari Anak 1 Felisitas Arum Permana Nina Prastiwi Anak 2 Agata Laras Permana Gita Prastiwi Anak 3 Antonius Satya Permana Tyas Prastiwi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Rumah Bersama

16 September 2015   20:11 Diperbarui: 16 September 2015   20:14 5
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Warga Komunitas Ini berkomunikasi efektif dengan siapa saja. Semangat saling peduli dan memerhatikan satu sama lain membikin hidup bersama jadi hangat. Semangat hidup dijiwai antusiasme untuk bertanggungjawab dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Jika ada perbedaan pendapat dimediasi dengan baik melalui musyawarah dan dialog terbuka. Setiap individu diberi kesempatan mengungkapkan apa yang jadi keprihatinan. Punya harapan apa untuk meningkatkan kualitas hidup dan kehidupan disadari tiap individu. Itulah sebabnya tema diskusi hari ini ‘Rumah Bersama’. Konsep yang mendasari adalah kesadaran memenuhi kewajiban dengan bertanggungjawab. Hasilnya hak tumbuh kembang dalam semangat tulus ikhlas tanpa pamrih tumbuh subur.

Yang hari ini tampil sebagai narasumber adalah pasangan Wanarock Simpanse didampingi Munyukiwa belahan jiwanya. Duo yang bersemangat ini memberi contoh bagaimana kerjasama harmonis berawal dari rumah. Keluarga itu sentra kokoh dan kuatnya sebuah Komunitas atau Negara. Di setiap model hidup bersama selalu ada perbedaan persepsi dan cara pandang. Wanarock dan Munyukiwa konsisten hidup dengan harmonis, sebagaimana keluarga lain. Bahkan Juniors juga melihat dan merasakan bahwa Komunitas Ini jadi ‘Rumah Bersama’. Juniors berkata, “Kami berterima kasih kepada orangtua yang pantas dibanggakan dan Seniors. Di Komunitas Ini, kami diberi tempat bertumbuh dan berkembang harmonis. Ketika kami bingung dan hilang arah, datang pertolongan konkret. Bimbingan yang tulus ikhlas tanpa pamrih sungguh kami dapatkan. Dari banyak kegalauan atas ketidakjelasan proses hidup dan kehidupan, kami senantiasa didampingi. Terima kasih tak terhingga!” Suara tepuk tangan membahana mendukung dan menyetujui apa yang disampaikan Juniors itu.

Benarlah adanya bahwa salah satu kesulitan hidup bersama adalah menjembatani perbedaan terutama antara Seniors dan Juniors. Ada banyak krisis kepercayaan di tempat lain. Ternyata di Komunitas Ini kekompakan itu benar-benar dipraktekkan. Tiap generasi memiliki kemauan bergandengan tangan dan membangun sinergi. Ketika semua dilandasi dengan cinta, apa yang mustahil jadi mungkin. Jurang perbedaan tiap generasi dan kelompok dijembatani dengan relatif mudah. Ini terjadi karena setiap individu di sini mau bekerjasama dan peduli satu sama lain. Satu lagi dari Komunitas Ini. Di sini bisa! Di situ?
Saatnya mendengarkan suara hati…

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun