Mohon tunggu...
Antonius Lucas Subekty
Antonius Lucas Subekty Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Isteri Lusiana Maria Widya Permana Sari Anak 1 Felisitas Arum Permana Nina Prastiwi Anak 2 Agata Laras Permana Gita Prastiwi Anak 3 Antonius Satya Permana Tyas Prastiwi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ayo Satukan Semua Daya!

12 Januari 2016   22:42 Diperbarui: 12 Januari 2016   23:32 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ternyata menyatukan yang baik saja belum tentu berhasil. Masih cukup banyak anasir buruk yang gemar memecah belah! Ini memrihatinkan. Semangat yang menyala, bisa tiba-tiba sirna. Apabila berjumpa dengan fakta ini, Singosh Macan tertawa! Ditertawakan dirinya yang ringkih ternyata. Malu sudah barang tentu. Yang diutamakan adalah keluar dari kepelikan. Ingin menghasilkan sumbangsih bernilai buat Tanah Air tercinta. Bagaimana konkretnya?
Menguatkan komitmen diri lagi. Konsistensi dikokohkan untuk menjalani hal-hal biasa harian. Bedanya dilakukan dengan cinta. Artinya tulus ikhlas tanpa pamrih! Apakah lancar? Penuh perjuangan! Dan doa pula! Ini diakui dengan jujur oleh Singosh. Kini semangat untuk berkinerja unggul sungguh dilakukan dengan semangat menyala-nyala. Dulu memang biasa saja. Sadar tanggungjawab buat kemajuan Negeri ada di hati, dia berkomitmen. Siapa tokoh penting untuk melaksanakan hal yang biasa namun sulit; dan cenderung membosankan ini?

Kekompakkan dengan Harimoly isteri andalan, diakui sebagai pendukung utama. Memang penanggungjawab utama adalah diri sendiri. Dalam realita, dukungan pasangan sangat hakiki. Ini semakin menguatkan Singosh dan bebas ketergantungan dari isterinya. Ini istimewa. Umumnya kelekatan menyulitkan dalam mengembangkan yang bagus ke depan.

Upaya yang biasa tiap hari itu sungguh nyata. Dampak buat Komunitas Kita besar sekali. Semangat membangun kebersamaan atas nama Negeri Tercinta, nyata diimplementasikan. Perlahan tapi pasti anasir buruk bertambah kecil. Mereka ingin agar setiap individu mau terbuka dan kerjasama dengan penuh semangat dan tanggungjawab.

Saatnya mendengarkan suara hati…

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun