Mohon tunggu...
Antonius Lucas Subekty
Antonius Lucas Subekty Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Isteri Lusiana Maria Widya Permana Sari Anak 1 Felisitas Arum Permana Nina Prastiwi Anak 2 Agata Laras Permana Gita Prastiwi Anak 3 Antonius Satya Permana Tyas Prastiwi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Aku Bertanggungjawab!

6 Agustus 2015   21:50 Diperbarui: 6 Agustus 2015   21:50 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Menghadapi kenyataan pahit merupakan bagian proses kehidupan. Apa yang bertumbuh melewati berbagai masa. Hampir di setiap masa ada saat berat bahkan kritis. Jika proses ini sudah dikenali, terasa lebih mudah saja menjalani. Sadar akan fakta begini, Komunitas Ini berinisiatif membuat pola. Salah satu tujuan yang hendak dicapai adalah mengefektifkan peran individu. Dengan demikian biaya-biaya yang perlu bisa lebih efisien. Hasil yang diperoleh adalah kepuasan individu dan terbangun gairah hidup bersama yang bernuansa ‘Aku Bertanggungjawab’. Semua hasil ini menjadi bagian dari Knowledge Management yang tersimpan di server. Setiap saat bisa diakses untuk proses belajar.
“Mohon dijelaskan lebih ditil apa yang dimaksud dengan ‘Aku Bertanggungjawab’. Kalau begitu, bagaimana yang lain? Apakah hanya aku yang bertanggungjawab?” Juniors yang diwakili Gudele Kerbau minta penjelasan. Bajinko Tupai dengan tenang menjelaskan, “Pertanyaan yang bagus anakku. Ya, memang ada rasa kurang nyaman, ketika diminta bertanggungjawab. Apa lagi kalau merasa: bukan aku pelakunya! Setiap individu punya kecenderungan menghidar dari tanggungjawab. Karenanya sedari muda, ini perlu dilatih. Dulu kami tidak mengalami latihan seperti ini. Hingga akhirnya dihadapkan pada fakta: ada tanggungjawab yang melekat pada setiap individu.”
Suasana agak gaduh dengan suara-suara yang mengindikasikan belum jelas menangkap ide Bajinko. Lalu, “Mohon maaf Senior Bajinko. Apakah maksudnya: entah ada masalah atau belum ada masalah, setiap individu perlu proaktif untuk memiliki inisiatif dan komitmen kuat buat bertanggungjawab. Sehingga ketika sungguh ada hal penting membutuhkan tanggungjawab, setiap individu siap! Tanpa perlu seperti kebanyakan yang melakukan: ‘lempar batu sembunyi tangan’?” Terdengar tepuk tangan meriah mengiringi Gudele yang sedang memaparkan gagasan. “Keren! Emank begitu maksudnya.” Kembali tepuk tangan setelah Bajingko mengomentari, lalu “Jika sudah bisa menemukan esensi ‘Aku Bertanggungjawab’ sebenarnya hidup jadi ringan. Benar yang dikatakan Gudele tadi. Takada lagi ‘lempar batu sembunyi tangan’ yang biasa dilakukan mereka yang tidak bertanggungjawab.”
“Senior, apakah ada syarat tertentu agar setiap individu dapat mencapai level tanggungjawab seperti itu?” Hadirin menyimak pertanyaan Gudele. Kemudian, “Syaratnya adalah ‘metanoia’ yaitu sikap berbalik dari kebatilan dan kejahatan ke tingkat lebih tinggi yakni kebenaran. Yang dulu berjalan ke Utara dan salah; berbalik ke Selatan untuk menemukan yang benar. Ini tindakan positif yang konsisten dilakukan setiap individu mulai dari muda. Jika sudah terbiasa, menjadi lebih mudah untuk selalu konsisten dan berkomitmen dalam semangat ‘Aku Bertanggungjawab’. Setiap individu membangun diri dengan setia mulai dari yang kecil, meskipun takada yang melihat dan memperhatikan.” Susasana hening menyimak Bajingko. Kemudian, “Terima kasih Senior, pelajaran hari ini sangat berharga.” Tepuk tangan tangan mengiringi Gudele. Lalu, “Masama Juniors, kami orangtua bangga dan optimis. Masa depan akan cerah ceria karena Komunitas Ini punya rasa memiliki yang semakin bertumbuh. Silakan sampaikan juga jika ada hal yang menyangkut kami orangtua dan itu kurang pantas. Kami juga perlu umpan balik agar Komunitas Ini sungguh diwarnai dengan keindahan ‘Aku Bertanggungjawab’.” Gemuruh tepuk tangan mendukung Bajingko yang sungguh arif dan jujur apa adanya mau belajar dengan mendengarkan Juniors dan siapa saja.
Saatnya mendengarkan suara hati…

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun