Mohon tunggu...
Antonius Lucas Subekty
Antonius Lucas Subekty Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Isteri Lusiana Maria Widya Permana Sari Anak 1 Felisitas Arum Permana Nina Prastiwi Anak 2 Agata Laras Permana Gita Prastiwi Anak 3 Antonius Satya Permana Tyas Prastiwi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hanya Cinta dan Kasih yang Total

25 Maret 2016   20:46 Diperbarui: 25 Maret 2016   21:03 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bicara dan melakukan dalam kenyataan sehari-hari sungguh punya nilai lebih. Kesetiaan pada hal biasa yang ditekuni dipilih Tikusoma Tikus dengan sungguh. Ada banyak peristiwa masa lalu kelabu yang berhasil dikelola dengan baik sehingga jadi berkah buat dia dan keluarga serta siapa saja! Seperti apa misalnya? Tikusoma dan Retini belahan jiwa banyak belajar dari Komunitas Sebelah yang memiliki banyak khasanah. Satu di antara yang paling menarik adalah Cinta. Kenapa ini menarik? Sampai sekarang kaum Retini masih saja berjuang bagaimana bisa tidak mengganggu dan merugikan. Hubungannya dengan Cinta?

Ya, instink kaum Tikusoma adalah ‘mengerat’ agar gigi tidak memanjang. Ini terus saja merugikan siapa saja. Karena sadar hidup hanya sekali dan tak bisa diulang; Retini dan Tikusoma ingin memberikan sumbangsih yang bagus untuk sesama. Konkretnya? Makna Cinta yang dipelajari dari Bahasa Inggris belajar dari kaum manusia membuat pasangan ini giat berbenah. Kata Cinta dalam bahasa Inggris adalah ‘Love’. Ada satu makna yang masih terbatas dipergunakan untuk memberi nilai bulutangkis atau tenis adalah ‘kosong’. Jadi arti sesungguhnya dari Cinta adalah kosong! Dengan kata lain adalah tulus ikhlas tanpa pamrih! Komunitas Kita terdiam mendengarkan paparan pasangan Tikusoma dan Retini.

Apakah itu sama dengan ‘kasih’ yang artinya ‘memberi’? Suara junior lantang bertanya memecah keheningan. Ya, benar! Tepat sekali! Karena itu yang bisa Total hanya Cinta dan Kasih saja. Jika dua kata satu makna itu didalami dan dihayati, kehidupan jadi lebih damai. Kenapa? Setiap individu mau menerima siapa saja. Tanpa ada lagi pembeda ras, suku, apalagi kepercayaan yang hakiki berhubungan dengan Yang Ilahi! Kembali Komunitas Kita tepekur mencerna dan menghayati kebenaran hakiki yang sesungguhnya sudah diketahui. Akan tetapi masih banyak individu egois yang belum mau kasih dan mengosongkan diri demi esensi. Rupanya dia atau mereka masih terbelenggu egoisme dan ego sektoral yang bikin kacau balau segala tatanan.

Saatnya mendengarkan suara hati…

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun