Ketegasan dalam hidup itu sangat penting terutama ketika dihadapkan pada pilihan. Mau jujur atau culas? Kadang masih banyak yang susah memutuskan. Kebanyakan masih berpendapat – naïf; mumpung kagak ada nyang ngeliat! Kapan lagi? Sikat dulu, urusan belakangan! Itu semua sikap dan tindakan yang keliru! Suerrr! Ingat-ingat baik-baik! Suara Kampreto Kelelawar memenuhi Komunitas Kita yang penuh hadirin antusias. Semua tertuju pada yang dikatakan pasangan Lawapaniki dan Kampreto yang rapih dalam mengambil sikap saat sulit seperti memilih kebaikan dan kebatilan!
Komunitas Kita setia pada hal mendasar seperti ini. Untuk apa? Agar tiap individu memiliki landasan kokoh dalam menentukan sikap untuk memilih. Fakta di lapangan membuktikan banyak terjadi penyimpangan gara-gara permisif dan kurang tegas! Ketegasan untuk memilih kebaikan dan sikap baik yang mewujud dalam tindakan baik adalah mutlak! Ada risiko dan konsekuensinya? Ya pasti! Misalnya akan sepi teman – sementara waktu. Maksudnya? Ketika lingkungan belum kondusif, perilaku tegas atas nama kebaikan ini akan ditinggalkan. Tinggal bagaimana konsistensi pelaku apakah setia? Pertaruhannya adalah individu yang bersangkutan. Kembali Komunitas Kita terdiam. Meresapkan yang didiskusikan. Benar yang dikatakan; meskipun sulit dan berat ketika dijalankan.
Komitemen yang kuat dari individu bisa tumbuh ketika ada kebulatan tekad. Nah hal inilah yang sedari kecil dibiasakan ditumbuhkan di sini. Kembali ke hal biasa dan standar: keluarga jadi ajang istimewa tempat pembenihan bibit unggul guna jadi individu berkarakter. Arah yang jelas ini jadi sikap dasar Komunitas Kita. Hasilnya sudah mulai nyata. Keluarga-keluarga mulai berani ambil sikap berkomitmen untuk kebaikan saja. Dengan komunikasi terbuka, orangtua jadi pemandu untuk anak-anak yang masih dalam pengampuan. Yang sudah dewasa, sejajar jadi narasumber yang sama untuk kebaikan mulai dari rumah dan ke mana-mana. Semula ini sulit dan terasa mustahil! Akan tetapi seiring berjalan waktu dan terus dijalankan; hasil mulai nampak. Memang kesetiaan itu berproses.
Saatnya mendengarkan suara hati…
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H