Mohon tunggu...
Antonius Lucas Subekty
Antonius Lucas Subekty Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Isteri Lusiana Maria Widya Permana Sari Anak 1 Felisitas Arum Permana Nina Prastiwi Anak 2 Agata Laras Permana Gita Prastiwi Anak 3 Antonius Satya Permana Tyas Prastiwi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Memompa Semangat

13 Maret 2016   20:56 Diperbarui: 13 Maret 2016   21:21 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kapan saat yang tepat kasih dukungan agar semangat kembali berkobar? Pasti di kala sedang duka! Kenapa saat gembira kebanyakan ria-ria belaka? Komunitas Kita terdiam. Mencerna yang dilontarkan Kamaleoni Bunglon yang didampingi Bunglorio suami setia dan rajin belajar hal-hal kehidupan. Benarlah yang sering terjadi. Saat kegembiraan banyak yang lupa bahwa ada pelajaran penting yang perlu diambil hikmah dan nilainya. Di sisi lain, saat duka, benarkah itu saat paling tepat dikasih semangat?

Sesungguhnya yang ingin disampaikan adalah kapan saja perlu semangat. Maksudnya? Saat sedang semangat, perlu cadangan agar selalu bagus dan bisa kasih dukungan ke semakin banyak individu yang sedang sukacita. Relatif lebih mudah, karena sedang gembira. Apakah demikian? Justru lebih menantang karena jarang ada yang peduli kasih semangat di kala sedang gembira. Ini penting dikelola agar kecenderungan ‘lupa daratan’ sirna. Tetap ingat ada sahabat yang butuh dukungan!

Saat duka dan nestapa terkesan pas kasih semangat. Apakah tepat? Itu berkait dengan perasaan. Saat sulit menghimpit dikasih semangat, perlu sikap cermat! Tanpa pertimbangan tepat, banyak menyinggung dan bikin yang sedang dirundung duka tambah merana. Maksudnya? Saat sedang dirundung duka fokus ke dalam lebih dominan. Padahal setiap individu itu hidup bersama: ada yang dalam keluarga kecil; ada pula yang lebih besar. Ke duanya sama-sama butuh dukungan untuk kasih semangat. Apabila ternyata di luar sepi. Maksudnya? Takada yang kasih dukungan dan beri semangat. 

Akankah kreatif dan mau berinisiatif menemukan kekuatan tersembunyi di dalam diri? Itulah ‘hidden strength’ yang perlu dikelola dengan baik. Hasilnya? Ada kekuatan tambahan yang akan kasih dukungan pasti di saat sedang sulit dan berduka. Komunitas Kita berjuang untuk selalu berkontribusi dengan benar di saat apa pun. Itu penting demi kedewasaan tiap individu yang ada. Apakah bisa? Ternyata latihan dan pembiasaan perlu dibuat meski ada godaan merasa sudah paham padahal masih perlu bantuan.

Saatnya mendengarkan suara hati…

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun