Sadar hidup bersama butuh dukungan antar individu, Piknoti Merak terus memompa semangat Juniors untuk bekerja di saat masih sepi. Kenapa? Ada kecenderungan malas di setiap individu. Terlebih jika sudah banyak yang terlibat, kecenderungan bersembunyi di balik keramaian banyak dilakukan! Sadar itu kurang bertanggungjawab, pasangan Piknoti dan Nitsilki membiasakan anak-anak berdisiplin. Terbukti kini anak-anak mereka mampu membangun keluarga baik dan mandiri.
Hari ini pasangan ini jadi kawan diskusi. Tema yang ditawarkan adalah semangat bantu dan partisipasi. Masih banyak yang bersemangat bantu. Ini yang bikin Komunitas Ini senantiasa muncul semangat saling dukung. Juniors yang cenderung terbawa pengaruh komsumtif bisa dibantu lebih sadar untuk mulai merawati diri selagi masih ada orangtua yang bisa memberikan jaminan.
Menarik diperhatikan. Proses tidak tahu jadi tahu dan mau bertanggungjawab dilakukan dengan contoh-contoh sederhana. Ketika diteliti lebih lanjut ternyata semua berpulang dari keteladanan. Orangtua yang bertanggungjawab memberikan contoh nyata tanpa banyak berteori. Misalnya kebiasaan saling bantu antara ayah dan ibu di rumah, jadi perhatian kanak-kanak. Ini dikatakan Juniors yang punya orangtua harmonis. Bagaimana yang tidak? Pergaulan di Komunitas Ini memungkinkan apa yang baik semakin merebak jadi banyak. Yang kurang, jadi sadar diperbaiki. Alhasil pengaruh positif jadi kuat. Bagaimana bisa? Ternyata dari kebiasaan membantu walau kecil.
Proses biasa dan sehari-hari ini dijalani tanpa hingar bingar. Biasa saja. Konsisten yang pasti. Di balik itu ada saling percaya dan memberikan kesempatan untuk maju dan berkembang. Dasar dari kebiasaan ini adalah jujur pada kenyataan. Apa yang baik, katakan baik. Yang buruk diperbaiki dan dibantu perubahan dari kemauan saling peduli. Proses biasa ini berjalan dengan menarik di Komunitas Ini. Setiap individu mau terbuka dan saling bekerjasama. Itu bisa karena sadar untuk dukung dan kembangkan sedari kecil. Ini salah satu kelebihan Komunitas Ini. Di sini bisa! Di situ?
Saatnya mendengarkan suara hati…
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H