Mohon tunggu...
Antonius Lucas Subekty
Antonius Lucas Subekty Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Isteri Lusiana Maria Widya Permana Sari Anak 1 Felisitas Arum Permana Nina Prastiwi Anak 2 Agata Laras Permana Gita Prastiwi Anak 3 Antonius Satya Permana Tyas Prastiwi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bagimu Negeri

27 Oktober 2015   22:03 Diperbarui: 27 Oktober 2015   23:00 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Cinta tanah air ditanamkan sejak kecil. Praktek nyata mengembangkan keterampilan di rumah. Sekaligus ada didikan guna memberikan perhatian dan waktu bagi sisi eksternal. Sedari kanak-kanak ada pendampingan yang kuat. Satu sisi menjaga diri dan sisi lain menjaga negeri. Ini dijalani dengan mulus dalam keluarga Lambino Domba dan Sipenom. Anak-anak mereka sudah mandiri dan memilih hidup dengan keluarga masing-masing. “Apakah prosesnya mulus? Kami ingin mempelajari cara yang benar ini.” Antusias Juniors ingin belajar.

Keberhasilan dalam keluarga menjadi tujuan pertama. Dipastikan tumbuh kembang individu yang jujur dan terbuka pada proses pembelajaran. Jika ini berhasil, tugas selanjutnya untuk berbakti pada negeri jadi lebih mudah. Mengapa? Pondasinya kuat dan kokoh. Keluarga adalah awalan yang perlu dikuatkan agar setiap individu sadar untuk membangun kualitas diri demi negeri yang jaya. Pengertian dasar ini diyakini Komunitas Ini dan dipraktekkan.

Apakah selalu mulus? Tentu tidak! Ada komunikasi dengan semangat belajar lebih mengembangkan esensi kehidupan untuk cinta alam semesta. Konkretnya adalah bakti buat negeri! Ini dipraktekkan dengan kegiatan harian yang sederhana. Kerjasama saling dukung ketika ada ide bagus, dijalankan penuh semangat. Setiap penemuan hasil kreativitas, dipelajari dan dikasih waktu untuk dijabarkan jadi langkah-langkah membangun strategi. Apa yang dibangun? Kemantapan diri dengan dasar kejujuran dan kerja keras. Kepedulian dengan saling toleransi dikembangsuburkan.

Selalu ada waktu untuk mengevaluasi proses yang berjalan sampai saat ini. Yang baik ditingkatkan. Yang keliru dan kurang, diperbaiki dan dikasih catatan, agar mengingkat tanpa mengulang kesalahan. Efektivitas terus dikembangkan dengan fokus pada individu. Setiap individu mengalami sapaan. Sejak kanak-kanak di rumah, proses ini berjalan. Kerapihan di rumah dengan mudah dikembangsuburkan di luar.

Jadilah sepenuh hati bisa berseru: Bagimu Negeri!
Saatnya mendengarkan suara hati…

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun