Mohon tunggu...
Antonius Lucas Subekty
Antonius Lucas Subekty Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Isteri Lusiana Maria Widya Permana Sari Anak 1 Felisitas Arum Permana Nina Prastiwi Anak 2 Agata Laras Permana Gita Prastiwi Anak 3 Antonius Satya Permana Tyas Prastiwi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Cinta Negara atau Bela Negara?

24 Oktober 2015   19:34 Diperbarui: 24 Oktober 2015   20:10 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kenapa pusingin hal itu? Udah jelas kan? Perkataan dari berbagai sudut pandang menunjukkan kepedulian sekaligus pendapat siapa yang benar. Diskusi seru tentang ‘bela’ atau ‘cinta’ antusias mengajak siapa saja boleh ikut! Tawun Lebah setia melakukan kajian ilmiah dari data yang ada. Didampingi Bimaduki belahan jiwa, mereka berdua mebandingkan data-data yang tersaji. Apa tujuannya? Mendapatkan penguatan bahwa cinta Negara lebih optimis dan proaktif. Gerakan yang dilakukan ini dimulai dari tiap individu. Bahkan sejak kanak-kanak dibiasakan dengan cerita kepahlawanan dan paparan cinta tanah air. Sedikit demi sedikit dilakukan dalam keluarga. Sambil bermain dan berkomunikasi di rumah dilakukan transfer pengetahuan dan pengalaman.

Lama kelamaan jadi milik dan merasuki jiwa. Hal ini berdampak pada penguatan tiap indivu lebih total dan mau hidup benar.

Yang kadang masih rancu adalah Juniors. Mereka melihat trend yang lebih show off. Demonstrative memberikan banyak pilihan. Itu semua bagus! Asalkan landasan yang benar dipergunakan. Proaktivitas dengan inisiatif mendorong tiap individu berperanserta aktif. Daripada mengeluh dan mengungkit-ungkit kesalahan; temukanlah solusi perbaikan sekarang dan masa depan! Ini konsisten dilakukan Komunitas Ini di tiap keluarga. Aura yang muncul adalah kerjasama dengan dasar cinta. Keburukan masa lalu banyak membawa pertikaian. Beda sudut pandang dielaborasi jadi solusi menemukan jalan baru dan mengajak semakin banyak ambil bagian dalam pikiran dan tindakan nyata.

Itu bisa berjalan karena cinta yang menjadi dasar pemersatu dan menguatkan setiap individu. Selanjutnya ada keinginan bersama meningkatkan martabat dan harkat mulia. Apa yang mendasari? Tiap individu punya dua sisi: jasmani dan rohani: jiwa dan raga! Ada konsistensi menemukan berbagai cara kreatif agar makin banyak gerakan menyatukan semangat untuk cinta Negara. Ini bermuara luas! Tak terbatas. Siapa saja diundang. Kerjasama dengan semangat benar dan menghargai perbedaan. Ini sungguh terjadi dan melibatkan begitu banyak individu bergandengan tangan demi cinta Negara.

Saatnya mendengarkan suara hati…

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun