Mohon tunggu...
Devi Yustika Nurbayan
Devi Yustika Nurbayan Mohon Tunggu... Lainnya - Ordinary people

Banyak hal yang belum mampu terdefinisi oleh diri. Menyadari akan pentingnya suatu definisi maka diri perlu banyak memahami dan mempelajari akan kehidupan yg haqiqi. Sejatinya kehidupan inilah yg memberi banyak definisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Kemilau Jingga

28 Desember 2018   20:33 Diperbarui: 29 Desember 2018   10:06 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemilau biru berjumpa sang jingga

Tidak membenakan sang surya diangkasaMenambat hati siapa orang yang menjenguknya
Euforia kian terasa dimana saja

Kilau angkasa terbitkan purnama
Menyuarakan renjana para pujangga
Mengukir buliran sinar dengan tinta
Kalahkan sirna kerisauan dalam jiwa

Oh purnama, kutunggu kau berubah menjadi surya
Bukan tak ingin kau nampak di malam buta
Hanya biru padamkan dinginnya bejana
Menjadi kehangatan yang dipuja-puja

Elok biru undang burung-burung bernada
Mencicit dendangkan bunyi sesuai selera
Mengalun laun sepoi angin berdansa
Ranting pepohonan ikut diri memanja

Elok biru mengubah sukma kian gembira
Namun jingga masih tetap yang utamaa
Oh jingga, sungguh singkat kau bercerita
Hingga kontras warnamu hilir beraroma 

Venca Alshifa,2018.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun