Cukup dengan senyum kita dapat mempengaruhi suasana hati orang, dengan senyum kita dapat menunjukkan kepribadian yang ramah dalam diri kita sehingga orang akan tertarik dan mendekat kepada kita. Senyum ini lah yang menjadi modal utama bagi warga Negara Indonesia yang mempromosikan Indonesia di mata Dunia melalui event-event International.
Terbukti dengan senyuman ramah warga Indonesia, banyak warga asing yang berbondong-bondong mendatangi stand Indonesia dalam Pameran Wisata Brussels Holiday Fair 2015. Senyum ramah berhasil mencairkan suasana asing menjadi akrab sehingga pengunjung sangat antusias untuk mengenal Indonesia.
Dalam buku travel guide, tabloid wisata dan media internet, sering kita membaca kalimat yang menyatakan bahwa Indonesia tidak hanya dikenal karena keindahan alamnya, dan budayanya tetapi juga karena keramahan penduduknya. Bukanya dibuat-buat, keramahan itu memang tradisi alami dari nenek moyang kita. Ini menjadi nilai jual pariwisata bagi Indonesia yang cukup bermodalkan senyum untuk mendatangkan wisatawan asing. Berdasarkan data tahun 2014 jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia sebesar 9,4 juta lebih atau tumbuh sebesar 7.05% dibanding tahun sebelumnya. Maka dari itu, pariwisata di Indonesia merupakan sektor ekonomi penting, karena pariwisata menempati urutan ketiga dalam hal penerimaan devisa setelah minyak dan gas bumi.
Sangat disayangkan apabila kini keramahan Indonesia kita hilangkan begitu saja. Bagaimanapun kita harus mempertahankanya, karena senyum adalah harga mati dalam dunia pariwisata kita. Tidak hanya untuk warga Indonesia yang mempromosikan budaya ke mancanegara dan yang berprofesi sebagai tour guide melainkan untuk semua warga Negara Indonesia baik yang tinggal didalam maupun luar negeri. Mari kita lestarikan budaya senyum yang diwariskan oleh nenek moyang kita. Dengan memberikan senyuman ramah, berarti kita membuat orang lain senang, dengan begitu kita akan ikut senang dan bahagia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H