Tips Ringan  Menentukan Pilihan Saat Pilkada 2024
Memilih untuk memilih adalah pilihan tepat walau kotak kosong yang dipilih, daripada tidak memilih (disarikan dari berbagai sumber)
Isu lebih dari 40 daerah petahana melawan kotak kosong  adalah isu yang sesakkan dada.Â
Juga dua partai besar yang memberi contoh aklamasi dalam memilih ketua partai adalah sebuah kemunduran demokrasi di akhir jabatan Jokowi saat ini.
Banyak petahana yang masih duduki jabatan yang empuk itu contoh di Jogja dari lima kabupaten masih ada tiga kabupaten yang pertahananya nyalon lagi di Bantul, Gunung kidul dan Sleman.
Bukan larangan namun sebagai pemilih harus lebih cerdas dari janji surga petahana maupun penantang di Pilkada 2024 ini.
Lebih cerdas dan militan serta percaya diri tentukan pilihan bukan karena faktor kedekatan, teman bahkan money politik , hi serem!
Serem sebab banyak kontestan yang diduga akan halalkan segala cara sebab itu harus diwaspadai.
Banyak petahana yang rumongso banyak uang dan partai pendukung sudah yakin menang realita bisa tumbang karena faktor rakyat yang tidak simpati lagi kepada mereka.
Apalagi" calon impor" di Jogja ada calon bupati dan walikota yang tidak punya akar di daerah tempat nyalon  ini juga masalah dalam partai.
Majunya Hasto Wardoyo mantan bupati Kulon progo di kota Jogja dan Majunya mantan Anggota DPRD DIY Novida di Kulon Progo bukti macetnya kaderisasi di tubuh partai PDIP.