Mohon tunggu...
S.DJumi
S.DJumi Mohon Tunggu... Lainnya - menulis apa adanya

Menulis apa adanya sebab hidup apa adanya Tidak mengada ada

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Sayap-sayap Patah Cendrawasih (11) Aksi dan Reaksi

10 September 2023   11:09 Diperbarui: 10 September 2023   11:12 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sayap-sayap patah cendrawasih (11) Aksi dan reaksi 

"Pembunuhan dan perusakan fasilitas umum dan pembunuhan aktivis Sosial di Papua semakin intens terakhir tewasnya aktivis sosial dari papua"

# Sari dari berbagai sumber berita

KKB/ OPM sekarang disebut juga KST ( Kelompok separatis Teroris) yang langkah ini untuk "memperjuangkan" kemerdekaan Papua  lepas dari NKRI dan inilah yang digelisahkan bukan saja oleh TNI/Polri sebagai pihak keamanan teritorial namun juga resahnya penduduk asli Papua.

Baca juga: Jogja 1965 (04)

Kelompok KST sudah semakin membabi buta dalam meraih apa yang mereka cita-citakan untuk membuat negara bebas dari NKRI, namun sekuat tenaga TNI/Polri berusaha menekan "perjuangan" anggota KST ini.

Bukan korban harta benda dan rusaknya fasilitas umum namun korban jiwa diantara anak negeri adalah nyata adanya kegelisahan ini menjadi-jadi ketika beberapa pentolan KST berupaya untuk berkampanye di saat rapat negara-negara Melanesia para diplomat dari apa yang menamakan diri OPM tidak diterima menjadi anggota negara Melanesia ini.

"Sepertinya "perjuangan " rakyat Papua untuk merdeka ini   tidak akan ada hasinya yan " tulisku kepada Yan 

"Bukan berjuang kak, memberontak kepada tatanan yang sekarang ini" jawab yan kepadaku 

"Mereka akan lepas dari pangkuan Ibu pertiwi?' tanyaku lagi kepada yan

Baca juga: Jogja 1965 (01)

"Sangat tidak mungkin, kelompok mereka sepertinya sudah masuk pada ambisi politik demi kekayaan melimpah di tanah papua" kata penuh semangat kepadaku

" tertangkapnya gubernur Papua Lukas enembe adalah salah satu bentuk penindakan keras dari aparat keamanan ini sama tidak persepsi dengan kita Yan? ' tanyaku lag

"Yang benarr tetap benar kakak yang salah tetap salah kakak"jawabnya pendek

Bukan sebuah kejutan upaya pembersihan para "intel" aparat TNI oleh gerombolan KST semakin intens setelah tukang ojek, perawat dan tukang bangunan tampaknya mereka "membasmi" apa yang dianggap oleh mereka pendukung Jakarta menjadi tugas aparat untuk menyelesaikan dan menangkapnya.

Aksi dan reaksi

Bukan-bulan september ini

Tanah papua masih gelisah

Bara dalam tanah mulai keluar

Menjalar api

Atas nama"perjuangan"

Keadilan bumi sendiri

Aku hanya bisa melihat drama ini

Tinggalan rezim dahulu

Yang tidak mudah diselesaikan

Atas nama HAM dan kejujuran sejarah

--------


'Bukan aku berharap papua lepas dari pangkuan NKRI Yan namun nyata bahwa kekayaan melimpah di tanah Papua masih sedikit yang bisa menikmatinya walau sebenarnya pemerintah sudah berupaya keras semua bisa menikmatinya dengan nyata, namun masih ada dan banyak yang berpikir  picik untuk lepas dari NKRI demi ambisi kekayaan dan politik semata itu nyata adanya" tulisku panjang lebar membuat Yan tertegun

"Namun kejujuran Jakarta yang masih diragukan oleh mereka para petualang senja di tanah Papua ini dan juga niat baik Jakarta untuk lebih baik lagi merespon kegelisahan rakyat Papua yang sudah banyak penderitaannya dan pelanggaran HAM di era orde baru dan tidak responnya pemerintahan setelah Soeharto lengser" jawab Yan penuh harap kepadaku

bersambung

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun