Mohon tunggu...
S.DJumi
S.DJumi Mohon Tunggu... Lainnya - menulis apa adanya

Menulis apa adanya sebab hidup apa adanya Tidak mengada ada

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cinta yang Fitri (04) Gerah, Ngligo, dan Kipas di Kamar

27 April 2023   05:41 Diperbarui: 27 April 2023   05:44 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keringat bercucuran bukan habis bekerja keras

ataupun olah raga

semua berharap kepada semilirnya angin pagi ini

panas, kata orang, gerah.

mengharap iba sang kuasa

tidak seperti biasanya

banyak penjual kipas angin sedikit tersenyum

penjual ac sumringah

sementara beberapa orang penjual minuman botol kemasan semakin intens ber koar di media

demi tuntaskan dahaga

ini perubahan iklim bukan gelombang panas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun